Perusahaan Besar Ini Bergabung Membuat Alat Deteksi Kanker  

Reporter

Editor

ursul florene

Selasa, 12 Januari 2016 12:20 WIB

Heidi Loughlin (32) penderita kanker payudara terbaring di samping anaknya Ally Louise Smith usai melahirkan di Portishead, Somerset, 11 Desember 2015. Dok. pribadi via www.bbc.com

TEMPO.CO, Amerika - Upaya mengatasi dan mencegah kanker terus dilakukan manusia. Baru-baru ini, beberapa nama besar bergabung untuk membuat alat tes darah universal, yang sanggup mengidentifikasi kanker stadium awal.

Perusahaan yang bergerak di bidang deteksi DNA, Illumina, akan menjadi motor utama proyek ini. “Kami telah membuat kemajuan yang luar biasa, dan kami percaya diri proyek ini akan mencapai akhir yang kami inginkan,” kata Direktur Eksekutif Illumina Jay Flatley, seperti dilansir dari Reuters, pada Senin, 11 Januari 2016, waktu setempat.

Illumina akan menjalankan proyek ini di bawah nama perusahaan baru mereka, Grail. Mereka juga menggandeng nama-nama besar, seperti pendiri Microsoft, Bill Gates, dan pendiri Amazon.com, Jeff Bezos, untuk berpartisipasi. Total investasi yang sudah tertanam melebihi US$ 100 juta dolar, sebagian besar berasal dari Illumina. Proyek ini dapat dinikmati masyarakat pada 2019 mendatang.

Grail akan memanfaatkan konsep tes yang disebut biopsi likuid, yang menggunakan mesin penelusur DNA berkecepatan tinggi. Mesin ini mampu mendeteksi fragmen DNA yang dihasilkan sel kanker dalam darah. Biasanya, bila indikasinya positif, sudah ada tumor yang terbentuk. Hanya saja, ukurannya terlalu kecil untuk memperlihatkan gejala atau tampak di mesin pemindai gambar.

Menurut Flatley, metode ini bukanlah sesuatu yang baru di dunia kanker. Beberapa rumah sakit dan sekolah kedokteran seperti John Hopkins University sudah lama menggunakan metode ini. Namun mereka malah menggunakannya pada pasien yang sudah didiagnosis kanker untuk melihat reaksi terhadap terapi pengobatan.

Saat ini di Amerika, Pathway Genomics sudah menjalankan metode serupa seperti proyek Illumina ini. “Mereka mematok US$ 699 untuk sekali praktek. Kami (Grail) akan memasang harga US$ 500,” kata Flatley.

Namun bukan berarti proyek bertujuan mulia ini tanpa kendala. Deteksi kanker dengan metode biopsi likuid ini masih belum benar-benar terbukti efektif. Pathway Genomics bahkan mendapat surat peringatan dari US Food and Drug Administration (FDA) pada 2014 lalu, yang mengatakan: “Tes ini belum mendapat validasi klinik yang resmi dan dapat membahayakan kesehatan publik.”

Tak mau bernasib serupa, Flatley memastikan akan berkonsultasi dengan FDA untuk mengumpulkan bukti yang dibutuhkan. Grail juga belum menentukan apakah kelak pemeriksaan ini dapat ditawarkan secara langsung pada konsumen. “Tapi mungkin saja,” katanya.

REUTERS | MIT TECHNOLOGY REVIEW | URSULA FLORENE

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

25 menit lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

55 menit lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

5 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

6 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

15 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

15 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

18 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

22 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya