TEMPO.CO, Amerika - Bumi tak pernah lepas dari ancaman terbentur asteroid lain yang berseliweran di luar angkasa. Untuk itu, NASA membentuk Kantor Koordinasi Pertahanan Bumi (PCDO) yang akan memandu tindakan terhadap Obyek Dekat Bumi (NEO), yang kira-kira mengancam bumi.
“Peresmian badan ini menunjukkan komitmen NASA dalam memimpin deteksi bahaya terhadap planet secara nasional maupun internasional,” kata Ketua Program PCDO Lindley Johnson, seperti dilansir dari Wired, Selasa, 12 Januari 2016. Upaya ini melingkupi penciptaan teknologi untuk mementalkan hingga mengarahkan NEO ini.
Metode yang potensial adalah menggunakan “traktor gravitasi” yang memanfaatkan massa dari obyek lain untuk menarik asteroid hingga jalurnya tak berbenturan dengan bumi. Bila sudah terbentuk, NASA dapat memberikan saran bagi pemerintah hingga ahli untuk membentuk tanggapan atas situasi darurat ini.
Inspektur Jenderal NASA Paul Martin mengatakan pembentukan badan ini merupakan upaya optimalisasi dari program NEO, yang menurut dia tak efektif. Sejak mendapat kenaikan anggaran hingga sepuluh kali lipat, kinerja kantor ini masih rendah.
“Dengan anggaran US$ 40 juta pada 2014, hanya 10 persen asteroid berukuran di atas 140 meter yang teridentifikasi,” ujarnya. Ia ingin NASA sanggup membuat rincian yang lebih matang.
PCDO tak bekerja sendirian. Lembaga itu akan bergabung dengan program pengamatan asteroid lain yang sudah dilakukan agensi asing. Salah satunya adalah Kantor Antariksa Eropa (ESA), yang memanfaatkan teleskop bermata serangga untuk mendeteksi asteroid. Lembaga ini juga tengah merancang sistem pemantul asteroid yang terlampau dekat dengan bumi.
WIRED | NASA | URSULA FLORENE
Berita terkait
Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!
19 menit lalu
Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya
Baca SelengkapnyaPagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat
22 menit lalu
Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.
Baca SelengkapnyaPertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel
36 menit lalu
Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir
Baca SelengkapnyaIsrael Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat
58 menit lalu
Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaPertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel
3 jam lalu
Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"
4 jam lalu
Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina
1 hari lalu
Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaAS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah
1 hari lalu
Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.
Baca SelengkapnyaMenlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia
2 hari lalu
Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.
Baca SelengkapnyaKronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina
2 hari lalu
Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?
Baca Selengkapnya