Operator memantau mesin press khusus untuk membuat plat naskah Al Quran Braille di percetakan Braille Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat, 23 Juni 2015. Standar Al Quran Braille buatan Wyata Guna sudah sesuai dengan standar internasional. Untuk mengerjakan satu juz Al Quran diperlukan waktu sekitar 1 bulan. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Amerika -Ilmuwan terus menyempurnakan perangkat komputer tablet bagi penderita gangguan penglihatan. Kali ini, peneliti dari University of Michigan, Amerika, mengupayakan agar keindahan visual tablet dapat dirasakan lewat ujung jari.
“Orang buta selama ini hanya memiliki akses pada satu baris tunggal dari suatu bacaan di perangkat digital mereka,” kata Alexander Russomanno, ketua penyelenggara proyek tablet digital seperti dilansir dari Wired, Selasa, 12 Januari 2016 waktu setempat. Jumlah ini dinilainya terlalu sedikit hingga sulit dimengerti.
Selama ini, komputer tablet yang ada menggunakan pin plastik yang digerakkan naik turun oleh motor. Teknologi ini memakan tempat yang luas, dan tak bisa dibawa bepergian. Tablet baru yang dikembangkan memanfaatkan gelembung cair atau udara yang dapat ‘meletup’. Pengguna dapat meraba pola yang muncul dari gelembung ini.
Keunggulan lain adalah, teknologi baru ini memberi akses pada bidang matematika dan sains. Akses braille digital saat ini masih sangat terbatas dalam dua bidang tersebut. “Dengan teknologi baru ini, mereka bisa melakukan hal menyenangkan seperti membaca grafik statistik dari pertandingan sepakbola,” kata Sile O’Modhrain, profesor seni buta yang turut terlibat dalam proyek tablet.
Tentu ini merupakan berita baik bagi para tuna netra. Mereka tak perlu lagi bergantung pada perangkat lunak pengubah teks menjadi suara. Juga bisa menikmati sajian angka grafik dan tabel di tablet mereka.
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
18 jam lalu
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.