Pita Perekat Ajaib Ini Gantikan Paku untuk Bangun Rumah  

Reporter

Kamis, 21 Januari 2016 17:37 WIB

Dua orang pria membawa lumpur yang akan digunakan untuk membangun rumah dari botol plastik bekas di Asosiasi Pengembangan proyek Energi Terbarukan di Sabon Yelwa, Nigeria, 20 Januari 2016. REUTERS/Akintunde Akinleye

TEMPO.CO, Jakarta - Membangun rumah kini menjadi lebih mudah. Dengan teknologi prefabrikasi, komponen rumah, mulai dinding, langit-langit, lantai, hingga atap, bisa dibuat di pabrik. Pekerja bangunan tinggal merakitnya menjadi sebuah rumah yang utuh. Bahkan saat ini ada pita perekat khusus yang menggantikan peran paku.

Rumah prefabrikasi--sebutan rumah ini--sudah banyak dipakai di negara-negara maju. Rumah model ini dapat dibangun dalam hitungan hari. Bandingkan dengan membangun rumah lewat cara biasa yang memakan waktu hingga berbulan-bulan.

Untuk merakit rumah prefabrikasi, hal pertama yang dilakukan oleh pekerja bangunan adalah menyiapkan struktur rangka dari kayu. Rangka, yang menjadi tempat menempelnya komponen-komponen rumah, adalah satu-satunya bagian yang dirakit menggunakan paku supaya kuat dan aman. Adapun bagian rumah lainnya--semuanya berbahan kayu--ditempelkan ke rangka dengan pita perekat ajaib.

Pita perekat yang sangat lengket ini dibuat oleh tim peneliti gabungan dari Fraunhofer Institute for Wood Research, Wilhelm-Klauditz-Institut, bersama Institute of Joining and Welding di Technische Universität Braunschweig di Jerman.

"Kami mengembangkan perekat adhesif yang mampu menggabungkan komponen rumah dengan kuat," kata Dr Andreas Zillessen, peneliti di Wilhelm-Klauditz-Institut, seperti dikutip Fraunhofer.

Penggunaan pita perekat adhesif membuat perencana dan pekerja bangunan lebih fleksibel dalam mendesain komponen rumah. Hanya saja, mereka harus mau sedikit repot. Sebelum ditempelkan dengan perekat adhesif, komponen rumah harus terlebih dulu dipanaskan hingga beberapa jam. Cara ini bertujuan membuka pori-pori kayu.

Proses selanjutnya adalah menyiapkan pita perekat adhesif. Rahasia utamanya berada di sini. Tidak seperti pita perekat biasa atau selotip, perekat adhesif memiliki "sistem pemanas" sendiri, yang berupa strip logam berlapis lem khusus di kedua sisinya. Jika ingin merekatkan dua potongan kayu, pekerja bangunan cukup menempelkan pita perekat pada salah satu kayu, merekatkannya dengan kayu lain, lalu mengaliri pita perekat dengan arus listrik melalui strip logam.

Ketika strip logam memanas, lem khusus di dua sisinya akan meleleh. Lem yang meleleh itu akan masuk dan meresap ke pori-pori kayu yang tadi dipanaskan. Begitu mendingin, lem khusus itu akan mengikat kayu secara kuat.

"Saat ini perekatan dan penggabungan komponen rumah butuh sekitar satu menit. Namun, dalam jangka panjang, kami ingin mempercepat proses ini," ujar Zillessen.

Tantangan bagi tim peneliti tidak hanya soal menemukan perekat ideal dan strip logam yang paling cocok. Mereka juga harus mampu mengoptimalkan interaksi dari komponen rumah berbahan kayu dengan logam. "Pita perekat harus kuat dan tahan lama karena dirancang untuk menempelkan berbagai bahan bangunan," kata Zillessen.

Tim peneliti kini sedang menguji beberapa macam pita perekat dan strip logam. Mereka telah menemukan bahan perekat yang paling lengket. Adapun soal strip logam, mereka masih terus menyempurnakannya.

Menurut Zillessen, kuningan sejauh ini terbukti menjadi bahan yang ampuh. Namun mereka masih menguji coba stainless steel dan aluminium sebagai alternatif. "Kami sudah mampu menunjukkan bahwa teknologi perekat ini bekerja dengan baik," ucapnya. Tim ilmuwan berencana menguji pita perekat dalam aplikasi praktis dengan perusahaan Jerman, Schworer.

FRAUNHOFER | SCIENCE DAILY | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

1 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

4 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

14 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

2 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

5 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

6 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

6 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

12 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

13 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

13 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya