Anda Tak Mau Hamil? Tinggal Klik Chip Ini  

Reporter

Senin, 25 Januari 2016 19:26 WIB

Pemasangan alat kontrasepsi implan (ilustrasi)

TEMPO.CO, Lexington - Ada temuan menarik dari sekelompok ilmuwan Massachusetts Institute of Technology, yakni alat pencegah kehamilan alias kontrasepsi berbentuk microchip. Bagaimana cara kerjanya?

Sebenarnya, implan mirip chip komputer itu dirancang untuk menyalurkan beragam obat, dari diabetes, osteoporosis, penyakit jantung, sampai kanker. Namun alat kontrasepsi menjadi aplikasi komersial pertama chip tersebut.

Implan itu merupakan terobosan dalam metode pengaturan kehamilan pada wanita. Dengan panjang 2 sentimeter dan tebal 0,7 sentimeter, alat itu didesain untuk ditempatkan di bawah kulit pada bagian lengan atas, perut, atau bokong. Sebagai alat kontrasepsi, setiap hari implan tersebut bisa menyalurkan 30 mikrogram levonorgestrel, hormon yang biasa digunakan dalam beberapa metode pengaturan kehamilan.

Baca juga: Apple Luncurkan iPhone 5se di Musim Semi 2016

Di dalam chip tersebut terdapat wadah penyimpanan mini yang disegel dengan lapisan titanium dan platinum ultratipis. Lapisan ini langsung lumer begitu terkena arus listrik tegangan rendah, dan hormon yang tersimpan di wadah langsung mengalir ke dalam tubuh. Membuka wadah tempat hormon itu hanya bisa diaktifkan dengan menekan tombol pada pengendali nirkabel.

Para peneliti menjamin implan tersebut aman dari intervensi karena data jaringan dan koneksi wireless-nya sudah diproteksi. Implan baru bereaksi dengan perintah dari pengendali yang berada dalam jarak dekat. "Seseorang yang berada dalam satu ruangan pun tak akan bisa memprogram ulang implan itu," kata Robert Farra, tim peneliti yang juga merupakan Presiden MicroCHIPS dari Lexington, Massachusetts.

MicroCHIPS sebelumnya telah membuat implan yang digunakan untuk pengobatan osteoporosis terhadap tujuh wanita di Denmark. Setiap hari, chip tersebut mengirimkan dosis obat teriparatide untuk menstimulasi formasi tulang. Karena dipasang di dalam jaringan di bawah kulit, ada kemungkinan tubuh bereaksi membungkus implan dengan lapisan serat sel yang bisa menghalangi obat masuk ke aliran darah.

Baca juga: Khrisna Murti: Gaya Polisi Harus Seperti dalam Film-film

Menurut Farra, berdasarkan evaluasi tentang kemampuan absorbsi dan distribusi pada pasien di Denmark, obat tak memiliki kendala dalam berdifusi melalui lapisan tersebut hingga masuk ke pembuluh darah. Dalam durasi satu bulan, implan tersebut mampu menyalurkan hingga 20 dosis obat dengan tingkat keamanan dan keuntungan yang setara dengan metode suntik reguler.

Farra mengatakan kebebasan mengaktifkan chip menjadi faktor kenyamanan yang dicari pemakai kontrasepsi dalam merencanakan kehamilan. Saat ini sudah beredar implan kontrasepsi, tapi pemakainya harus pergi ke klinik khusus untuk mematikan alat tersebut.

Implan buatan MIT dirancang bertahan selama 16 tahun. Penggunanya pun tak perlu repot bolak-balik ke klinik untuk mengaktifkan atau mematikan implan. Jika lolos uji coba praklinis, chip implan itu direncanakan bisa dijual untuk umum pada 2018.

Menurut Simon Karger, Kepala Bisnis Operasi dan Intervensi dari Cambridge Consultants, teknologi implan yang dikembangkan MIT bakal menghadapi risiko. Dia mengakui implan itu sangat berharga bagi pasien yang membutuhkan. "Kami memprediksi ada beragam kondisi yang bisa ditangani dengan sistem implan ini di masa depan," katanya. Yang jelas, keinginan Gates sudah dipenuhi oleh MIT.

BBC | TELEGRAPH | AMRI MAHBUB


Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

3 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

4 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

13 jam lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

18 jam lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

20 jam lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

1 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

1 hari lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

1 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya