Baterai Fleksibel Ini Terinspirasi Kaligrafi Cina  

Reporter

Editor

ursul florene

Kamis, 28 Januari 2016 16:57 WIB

Seorang warga yang tergabung dalam komunitas YAYI sedang belajar menulis kaligrafi Cina di gedung galangan kapal VOC, Jakarta (04/05). Tempo/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan Cina membuat baterai elektrik fleksibel yang bisa dilipat dan digulung. Mereka mengaku terinspirasi oleh konsep kaligrafi Cina. Xinbo Zhang, peneliti aterial dari Changchun Institute of Applied Chemistry di Cina, mengatakan material utama dari kaligrafi adalah tinta dan kertas.

Tinta hitam untuk melukis terbuat dari karbon, sedangkan kertas yang digunakan berpori-pori, tipis, fleksibel, ringan, dan murah. “Tinta di atas kertas ini dapat berperan sebagai katoda untuk baterai ini,” katanya seperti dilansir dari Live Science, Rabu, 27 Januari 2016.

Konsep yang digunakan untuk membuat baterai tersebut juga berbeda dengan yang saat ini banyak beredar. Selama ini, baterai yang banyak digunakan adalah jenis litium ion. Untuk konsep baru ini, Zhang dan timnya hendak mengembangkan baterai jenis litium udara, yang mengandung energi 5-10 kali lebih banyak ketimbang ion yang bermassa sama.

Pada umumnya, baterai litium memiliki dua tipe elektroda: anoda dan katoda. Dalam baterai litium udara, anoda terbuat dari besi litium. Sedangkan katodanya berasal dari material karbon berpori-pori yang memudahkan udara masuk ke baterai. Litium akan bereaksi dengan oksigen dari udara ini, lalu menghasilkan tenaga listrik. Kedua material yang dibutuhkan itu sudah ada dalam lukisan kaligrafi tersebut.

Secara fisik, baterai udara ini terdiri atas tiga lapisan: katoda dari kertas bertinta, lembaran litium sebagai anoda, dan lembaran kaca fiber di antara dua lapisan pertama. Fiber ini berfungsi mengantar ion elektrik berpindah dari lapisan satu ke lapisan lain.

“Secara energi, baterai ini sudah dapat menyaingi baterai ion pada umumnya. Keunggulannya, mereka lebih fleksibel dan dapat dilipat,” kata Zhang. Ia berencana mengembangkan temuan ini lebih lanjut, dengan membuat bahan ringan lain untuk melindungi baterai dari korosi.

LIVE SCIENCE | URSULA FLORENE

Berita terkait

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

2 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

3 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

11 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

11 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

14 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

19 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

21 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

22 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

23 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 hari lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya