Berantas Demam Berdarah, UGM Sebar Nyamuk Anti-Dengue

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 28 Januari 2016 23:05 WIB

Petugas melakukan pengasapan anti nyamuk demam berdarah di daerah padat penduduk di Karang anyar, Sawah Besar, Jakarta, (16/11). Pengasapan ini dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya berbagai penyakit saat perubahan musim. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penduduk mati-matian berupaya membunuh nyamuk penyebab demam berdarah, Aedes Aegyptie, biasanya dengan pengasapan (fogging) yang malah menyebabkan penduduk sesak nafas. Tapi Eliminate Dengue Project (EDP) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada malah berencana menyebarkan nyamuk Aedes Aegyptie.

Tapi nyamuk ini tak dilepas begitu saja, melainkan disuntikkan terlebih dahulu dengan bakteri wolbachia. Nyamuk yang sudah terkontaminasi bakteri inilah yang dilepaskan di 40 persen wilayah di Kota Yogyakarta.

Koordinator riset EDP UGM, Adi Utarini mengatakan penyebaran ini bertujuan menguji efektivitas metode baru yang dikembangkan lembaganya untuk menanggulangi wabah demam berdarah. “Ini tahap baru riset kami dan akan digelar sejak pertengahan 2016 sampai 2019,” kata Adi di kampus UGM pada Kamis, 28 Januari 2015.

Jika berhasil dilakukan di Kota Yogyakarta, Indonesia menjadi negara termaju yang mengembangkan teknologi baru penanggulangan demam berdarah ini. “Kalau terbukti sukses di Kota Yogyakarta, teknologi ini akan dikembangkan di seluruh Indonesia,” kata Adi.

Riset itu merupakan upaya penemuan teknologi peredaman wabah demam berdarah dengan cara mengubah populasi nyamuk Aedes Aegyptie di daerah endemik. Nyamuk Aedes Aegyptie ber-wolbachia diyakini tak lagi mampu menularkan virus dengue yang jadi penyebab demam berdarah.

Sebab bakteri wolbachia bisa mematikan pertumbuhan virus dengue di dalam tubuh nyamuk Aedes Aegyptie. “Selama ini wolbachia secara alami ada di tubuh 70 persen jenis serangga, tapi pada Aedes Aegyptie harus disuntikkan dulu ke tubuh induknya,” ujar Adi.

Ketika populasi nyamuk Aedes Aegyptie didominasi oleh pengandung bakteri wolbachia, keberadaan hewan ini tak akan lagi memicu wabah demam berdarah. “Nyamuk Aedes Aegyptie hanya mampu terbang di radius 200 meter, jadi kemungkinan besar populasinya bisa dipengaruhi,” kata Adi.

Menurut Adi berdasar penelitian di Sleman dan Bantul, dari 10 nyamuk Aedes Aegyptie, delapan di antaranya mengandung wolbachia dan tidak lagi menularkan virus dengue. “Di Kota Yogyakarta, kami akan memakai metode penebaran nyamuk dengan memakai cara meletakkan ember air yang berisi telur Aedes Aegyptie ber-wolbachia,” kata dia.

Sementara itu mantan Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta yang baru saja purna tugas, Arida Utami, menilai metode yang dikembangkan oleh EDP UGM itu aman. Penerapannya juga menjanjikan teknologi baru penanggulangan wabah demam berdarah secara alami yang bisa berpadu dengan kampanye perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat. “Metode fogging (pengasapan) sudah tidak layak lagi karena memperparah polusi,” kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita terkait

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

10 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

12 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

12 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

15 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

22 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

22 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

25 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

33 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

34 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya