Begini Strategi Khusus Marketing Ala Bukalapak.com

Reporter

Jumat, 19 Februari 2016 23:00 WIB

Achmad Zaky, CEO Bukalapak.com. dok. KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Jakarta - Sukses menjadi salah satu online marketplace terkemuka di Indonesia, Bukalapak.com, memiliki strategi khusus.

Usai menjadi pembicara dalam forum diskusi Lingkar Kemang pertama yang mengangkat tema "From Numbers to Emotion”, Kamis malam, Head of Marketing Bukalapak, Bayu Sherly, mengungkap strategi Bukalapak.com, mulai dari aplikasi mobile, iklan televisi, sosial media, hingga komunitas offline.

Untuk meningkatkan pengguna dari aplikasi mobile, Bayu menyebutkan, Bukalapak meningkatkan kualitas dari sisi produk. Tidak hanya itu, meningkatkan layanan aplikasi untuk pengguna juga menjadi strategi tersendiri.

"Pertama, improvement dari segi produk yaitu dari sisi teknis mobile apps. Kemudian, dari konsumen, kami banyak melakukan inisiatif, seperti kode voucher yang hanya dapat digunakan lewat aplikasi," kata Bayu.

Sementara itu, untuk meningkatkan kesadaran terhadap keberadaan Bukalapak.com, Bayu mengatakan bahwa iklan televisi masih menjadi cara yang tepat.

"TV masih kami perlukan untuk menggapai penonton yang lebih luas. Kita harus mengakui bahwa orang banyak mengakses TV kalau kita bicara mass audience terutama di daerah," ujar dia.

"TV bagus untuk content delivery. Ketika mereka tertarik mereka akan menuju ke internet. Selanjutnya kehadiran kami di sosial media," sambung dia.

Baik media Televisi maupun media sosial, menurut Bayu, memiliki presentase kesuksesan yang sama besar. "Masing-masing marketing channel punya fungsinya," kata dia.

Tahun ini, Bukalapak.com menargetkan untuk memiliki 2-3 juta pelapak. Bayu optimistis dapat mencapai angka tersebut. Pasalnya, Bayu melihat industri e-commerce masih memiliki kesempatan yang sangat luas.

"Tahun ini kami menargetkan punya jumlah pelapak 2 hingga 3 juta, karena Indonesia punya UKM lebih dari 50 juta, yang baru memakai Bukalapak 500 ribu, potensinya masih sangat besar," ujar dia.

Untuk meningkatkan jumlah pelapak, Bukalapak mengandalkan komunitas offline yang berada di kota-kota besar maupun di daerah.

"Bukalapak cenderung unik dibanding yang lain, kami kuat di komunitas di hampir semua kota besar, bahkan di kota-kota kecil komunitasnya sangat kuat," kata Bayu.

"Komunitas itu muncul secara organik, mereka membuat acara sendiri, yang menarik mereka selalu sharing. Pelapak-pelapak yang sudah sukses berbagi pengalaman," lanjut dia.

Dari Bukalapak sendiri, untuk mempertahankan bahkan meningkatkan jumlah pelapak, Bayu meyebutkan bahwa dapat menyeimbangkan jumlah pembeli dan pelapak merupakan tugas utama.

"Untuk meningkatkan pelapak, kami menargetkan 1 pelapak 12 pembeli. Tugas kami bagaimana semakin banyak pembeli, jadi pelapak akan percaya untuk tetap berjualan di Bukalapak," ujar dia.

"Tugas saya sebagai marketing bisa mempopulerkan platform Bukalapak, mereka (pelapak) tidak perlu buka toko, mereka tidak perlu memasarkan, itu semua kami bantu," tambah dia.

ANTARA

Berita terkait

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

22 Februari 2021

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.

Baca Selengkapnya

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

11 Juni 2018

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

31 Mei 2018

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.

Baca Selengkapnya

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

24 Januari 2018

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.

Baca Selengkapnya

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

27 September 2017

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.

Baca Selengkapnya

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

27 Agustus 2017

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.

Baca Selengkapnya

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

10 Agustus 2017

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?

Baca Selengkapnya

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

10 Agustus 2017

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?

Baca Selengkapnya

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

12 Juli 2017

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality

Baca Selengkapnya

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

7 Juli 2017

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.

Baca Selengkapnya