Nonton Gerhana Matahari dengan Aman? Hindari Alat-alat Ini

Reporter

Jumat, 26 Februari 2016 13:14 WIB

Seorang wanita melihat proses Gerhana Matahari Total dengan mengenakan kacamata dan kaca di Budapest, Hungaria, 20 Maret 2015. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), mengingatkan masyarakat untuk tidak mengamati gerhana matahari total yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 dengan mata telanjang.

"Paparan cahaya matahari dengan intensitas tinggi akan menembus mata dan merusak lapisan retina mata yang berisi syaraf sensitif," kata Kepala Stasiun Geofisika kelas I BMKG Padang Panjang Rahmat Triyono saat dikonfirmasi dari Padang, Jumat.

Menurut dia, retina mata tidak memiliki sensor sakit sehingga, saat menatap langsung, seseorang cenderung mengabaikan dan tidak menyadari bahwa mata sedang berada dalam keadaan bahaya.

Kerusakan pada retina ini berupa penglihatan kabur yang dapat dialami selama beberapa jam sampai beberapa minggu, bahkan kerusakan permanen hingga kebutaan, ujarnya.

Karenanya, cara yang paling aman untuk mengamati gerhana matahari ialah menggunakan alat yang telah dilengkapi oleh filter khusus. "Kaca mata hitam biasa, film foto, film rontgen bukan alat yang aman digunakan untuk melihat matahari," katanya.

Cara lain, kata Rahmat, lewat fasilitas siaran langsung yang disediakan BMKG melalui jaringan Internet yang menayangkan peristiwa gerhana matahari total. "Masyarakat dapat mengamati detik-detik terjadinya gerhana matahari mulai pukul 6.30 WIB dengan mengakses situ http://media.bmkg.go.id/gmt," ujarnya.

Menurut dia, fasilitas siaran langsung disediakan agar masyarakat dapat melihat proses terjadinya gerhana tanpa harus melihat langsung ke arah matahari. "Kami akan melakukan pengamatan secara langsung di Muko Muko, Bengkulu, menggunakan teropong khusus pengamatan bulan dan matahari, infocus, dan layar," tuturnya.

Ia menyampaikan, gerhana matahari total merupakan kejadian langka dan hanya terjadi sekali dalam 350 tahun. Indonesia adalah satu-satunya wilayah daratan di dunia yang bisa menyaksikan gerhana kali ini, sementara wilayah lainnya adalah lautan Hindia dan Pasifik.

Gerhana matahari total akan melintasi 12 provinsi, yaitu Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Untuk Sumbar, ada dua daerah yang dilewati jalur gerhana matahari total, yaitu Desa Seai, Sikakap, Kepulauan Mentawai, dengan magnitudo gerhana sebesar 1,012 dan Silaut, Pesisir Selatan, dengan magnitudo sebesar 1,002.

Ia mengatakan, secara umum, puncak gerhana di Sumbar akan terjadi pada pukul 07.20 WIB dan gerhana akan berakhir pada pukul 08.27 WIB.

Durasi gerhana yang teramati di Sumbar rata-rata 2 jam 6 menit. Namun, dalam realisasinya, durasi gerhana yang akan teramati di setiap kota kurang dari waktu tersebut. Hal ini mengingat waktu kontak awal gerhana terjadi sebelum matahari terbit.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Asnawi Bahar mendorong pemerintah daerah, yang dilalui gerhana matahari total, menjadikan peristiwa tersebut sebagai momen menggelar acara pariwisata.

Apalagi peristiwa tersebut langka. Ini bisa jadi peluang pemerintah Kabupaten Mentawai dan Pesisir Selatan menggelar acara khusus agar wisatawan berkunjung menikmati gerhana matahari total, ucapnya.

ANTARA

Berita terkait

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

11 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

12 jam lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

17 jam lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

19 jam lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

20 jam lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

21 jam lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

1 hari lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 28 - 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

1 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya