Gerhana Matahari Parsial, Warga Cirebon Salat di Masjid Raya
Editor
Ahmad Nurhasim
Senin, 7 Maret 2016 20:10 WIB
TEMPO.CO, Cirebon - Sekalipun hanya melihat gerhana matahari sebagian, warga Kota Cirebon menyambutnya dengan menggelar salat gerhana. “Pada Rabu, 9 Maret 2016, kami akan salat gerhana di Masjid Raya At Taqwa,” kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) At Taqwa Kota Cirebon Ahmad Yani, Senin, 7 Maret 2016. Peristiwa gerhana matahari, menurut Yani, merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT. “Apalagi gerhana matahari merupakan peristiwa yang sangat jarang terjadi,” ucapnya.
Salat sunah gerhana, menurut Yani, selain mengakui tanda-tanda kekuasaan Allah, umat juga bisa mendapat pahala. Rencananya, salat gerhana berjamaah tersebut diikuti oleh jemaah dari berbagai elemen masyarakat. Pihaknya pun sudah melayangkan undangan. “Juga sudah diumumkan setiap kali pelaksanaan salat di Masjid At Taqwa,” tutur Yani.
Jemaah diharapkan berkumpul di Masjid At Taqwa, Rabu, pukul 06.30 WIB. Salat gerhana akan dilakukan pukul 07.00 WIB. Sekalipun Pulau Jawa, termasuk Kota Cirebon, hanya dapat menyaksikan gerhana matahari sebagian, mereka akan tetap melaksanakan salat gerhana sebagai tanda kekuasaan Allah dan kepatuhan umat terhadap sang pencipta.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Iziyn, menjelaskan, masyarakat di wilayah Cirebon, yang terdiri atas kota dan kabupaten, serta masyarakat di Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Kuningan hanya bisa melihat gerhana matahari sebagian atau parsial, bukan total. “Ini karena letak posisi Pulau Jawa,” kata Faiz.
Daerah yang bisa melihat gerhana matahari total terletak di sekitar wilayah 0 derajat (ekuator) atau 0-5 derajat lintang utara maupun lintang selatan. Sedangkan Pulau Jawa terletak di wilayah 6-8 lintang selatan.
IVANSYAH