Astronom Bosscha Rekam Data Pendulum Gerhana di Poso  

Reporter

Rabu, 9 Maret 2016 16:59 WIB

Astronom Mohamad Irfan mengoperasikan pendulum Foucault modern bikinan tim Observatorium Bosscha, 27 Februari 2016. TEMPO/ANWAR SISWADI

TEMPO.CO, Bandung - Pendulum Foucault modern buatan tim Observatorium Bosscha yang dibawa ke Poso, Sulawesi Tengah, bekerja sesuai dengan rencana saat gerhana matahari total, Rabu, 9 Maret 2016. Direktur Observatorium Bosscha Mahasena Putra menempatkan pendulum itu di sebuah ruang kepala sekolah dekat lokasi pengamatan bersama di Lapangan Kalora.

“Hasil datanya keluar dalam satu-dua hari. Secara kasat mata, belum ada yang spektakuler,” katanya saat dihubungi Tempo, Rabu ini.

Pendulum itu dipakai untuk meneliti efek gerhana matahari total pada rotasi bumi dan gravitasi. Pada 27 Februari 2016, pendulum tersebut sudah diuji coba di ruang bengkel teknik observatorium. Alat yang mengadopsi perangkat sejenis bikinan tim peneliti astronomi dari Argentina itu bisa membuat bandul pendulum terus berayun dengan tenaga listrik dan otomatis mencatat data hasil kerja alat di komputer.

Di Poso, ucap Mahasena, tim memasang alat itu sejak Senin lalu dan diuji coba penuh sejak Selasa. Karena tak mendapatkan tempat seperti di observatorium, bandul pendulum ditopang menara bambu. Penempatan di ruang tertutup untuk menghindari embusan angin yang bisa mempengaruhi gerak bandul pendulum. “Ada bagian bambu yang lentur, sehingga gerak bandul agak lonjong. Hasil datanya nanti perlu dihitung ulang,” ucap Mahasena.

Perangkat buatan sendiri yang dikerjakan tim dari nol itu memakai ember plastik terbalik yang dilubangi, dan bagian dalamnya diisi komponen seperti gir plastik, kumparan kawat elektromagnet, dan sensor gerak. Di atas perangkat yang sepintas mirip kompor minyak tanah itu, berayun sebuah bandul silinder besi seberat 12 kilogram. Di Bosscha, Lembang, bandul diikat seutas kawat baja setinggi hampir 3 meter pada kayu plafon yang statis.

Penelitian itu merujuk pada temuan dan riset peneliti sebelumnya. Pada gerhana matahari total 30 Juni 1954 dan 22 Oktober 1959 di Prancis, ilmuwan Maurice Allais melihat adanya anomali. Gerak pendulum yang searah jarum jam itu berputar sedikit lebih cepat daripada biasanya, kemudian normal kembali. Gerak putar pendulum itu seiring dengan rotasi atau perputaran harian bumi.

Sebelum sampai ke persoalan kenapa hal itu bisa terjadi, beberapa peneliti lain yang membuktikan kembali Allais Effect itu punya hasil yang tak seragam. Menurut Mahasena, perekaman data pendulum itu akan diolah di Bandung sepulangnya dari Poso pada Kamis pagi, 10 Maret 2016.

ANWAR SISWADI




Berita terkait

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

26 hari lalu

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

26 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

27 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

27 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

27 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

27 hari lalu

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

28 hari lalu

Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

Gerhana matahari memang menakjubkan sekaligus berbahaya dan semua orang mesti berhati-hati. Sinar matahari sangat kuat dan dapat merusak mata.

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

30 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Gerhana Matahari Total Amerika dan Cuaca Jalur Mudik Jawa Barat di Top 3 Tekno

30 hari lalu

Fakta-fakta Gerhana Matahari Total Amerika dan Cuaca Jalur Mudik Jawa Barat di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Berita Terkini, Kamis pagi 4 April 2024, diawali dari artikel berisi fakta-fakta Gerhana Matahari Total yang akan terjadi di Amerika.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

31 hari lalu

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.

Baca Selengkapnya