Makan Serangga Dapat Atasi Kelaparan

Reporter

Selasa, 29 Maret 2016 23:02 WIB

Seorang pria memakan kepompong serangga saat perayaan etnik Hani di Mojiang, Propinsi Yunnan, 21 Juni 2015. Para etnik Hani terbiasa mengkonsumsi serangga seperti kalajengking, jangkrik dan kepompong serangga. REUTERS/Wong Campion

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk mengatasi masalah bagaimana memberi makan populasi penghuni bumi yang terus meningkat, Perserikatan Bangsa-Bangsa punya solusi yang sedikit aneh, paling tidak bagi warga Barat, yaitu memakan serangga.

Badan Pangan Dunia (FAO), organisasi yang berada di bawah PBB, mempertimbangkan entomophagy, yaitu praktek memakan serangga, sebagai cara untuk mengatasi kelaparan. Dalam laporan setebal lebih dari 200 halaman, FAO memberi penaksiran komprehensif tentang serangga dan potensinya sebagai sumber pangan bagi manusia dan ternak.

"Pada 2050, dunia akan dihuni oleh 9 miliar orang. Untuk mendukung sekian banyak orang, produksi pangan yang diperlukan hampir dua kali lipat," demikian bunyi laporan tentang prospek serangga untuk ketahanan pangan dan makanan itu. "Kita harus menemukan cara baru untuk menghasilkan makanan."

Louis Sorkin, ahli entomologi di American Museum of Natural History di New York City, sekaligus pendukung praktek memakan serangga, menyatakan entomophagy telah mencapai momentum selama bertahun-tahun. Laporan FAO dan sejumlah buku yang dipublikasikan dalam 20 tahun terakhir, yang menampilkan foto dan resep memasak serangga, kata Sorkin, adalah bagian dari penerimaan praktik memakan serangga.

"Warga yang tinggal di belahan Barat juga harus memakannya," kata Sorkin, seperti dikutip laman Live Science.

Meski banyak orang Barat mungkin menganggap ide itu menjijikkan, FAO memperkirakan, serangga telah menjadi menu makanan tradisional bagi dua miliar orang.

Larva dari pohon sagu adalah penganan lezat bagi orang yang tinggal di wilayah tropis, begitu pula cacing mopane di selatan Afrika; larva wasp jaket kuning di Jepang; dan belalang chapulines di Oaxaca, Meksiko.

Kumbang dan larvanya adalah kelompok serangga yang paling banyak dikonsumsi. "Saya paling menyukai belatung kumbang. Mereka lebih lunak," kata Sorkin. "Mereka belum memiliki kerangka luar dan lebih punya rasa."

Serangga juga menawarkan manfaat lingkungan karena mereka dapat mengubah makanan menjadi massa tubuh jauh lebih efisien daripada ternak. Berbeda dengan ayam, babi, dan sapi, serangga bukan hewan berdarah panas sehingga tak perlu mengeluarkan energi agar tetap hangat.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

9 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

21 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya