Ini Alasan Merokok Bisa Menimbulkan Kanker  

Reporter

Kamis, 31 Maret 2016 18:21 WIB

Gambar paru-paru hitam dan gigi hitam pada bungkus rokok di Jerman. dw.com

TEMPO.CO, Jakarta - Satu alasan lagi agar Anda berhenti merokok. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas ini secara drastis dapat merusak populasi mikrobioma, yang terdiri atas 600 spesies bakteri yang hidup di mulut.

Studi tentang efek merokok terhadap populasi bakteri mulut oleh para peneliti dari NYU Langone Medical Center dan Laura and Isaac Permutter Cancer Center dipublikasikan dalam “International Society for Microbial Ecology Journal”, Jumat, 25 Maret 2016.

Baca juga: Asap Rokok Jadikan Anak-Anak Hiperaktif

Temuan ini berkorelasi dengan hasil studi yang menyebutkan ketidakseimbangan populasi mikroba pada sistem pencernaan, yang menyebabkan kelainan imunitas, seperti penyakit Crohn hingga kanker perut. Para peneliti menyebutkan, lebih dari 75 persen kanker mulut berkaitan dengan aktivitas merokok.

Menurut Jiyoung Ahn, peneliti dari NYU Langone, hasil studi menunjukkan dampak besar merokok bagi kondisi mikrobioma di mulut. “Perlu diteliti lebih lanjut untuk membuktikan apakah perubahan ini juga menurunkan pertahanan tubuh menghadapi kanker yang disebabkan bahan kimia dari asap rokok atau memicu penyakit lain di mulut, paru-paru, dan perut,” kata peneliti senior dalam riset ini.

Baca juga: Remaja Perempuan Perokok Naik 10 Kali Lipat dalam 20 Tahun

Dalam riset tersebut, peneliti mempelajari sampel dari 1.204 pria dan wanita berusia di atas 50 tahun di Amerika Serikat. Sebanyak 112 partisipan adalah perokok, 571 mantan perokok, dan sisanya tak pernah merokok. Kesehatan para partisipan riset ini dimonitor sebagai bagian dari proyek studi kanker, yang didanai National Institutes of Health dan American Cancer Society. Para peneliti menggunakan tes genetik dan analisis statistik untuk mempelajari ribuan bakteri di mulut para sukarelawan.

Lebih dari 150 spesies di dalam mulut para perokok ternyata tumbuh pesat, sedangkan 70 jenis lainnya justru merosot. Mulut para perokok dihuni lebih sedikit Proteobacteria, bakteri yang bisa menghancurkan senyawa kimia beracun. Para perokok juga memiliki populasi Streptococcus 10 persen lebih tinggi dibanding mereka yang tidak merokok. Bakteri jenis ini dikenal sebagai salah satu penyebab pembusukan gigi.

Baca juga: Wanita Perokok Berisiko Punya Cucu Penderita Asma

Brandilyn Peters, kolega Ahn dalam riset ini, mengatakan tidak memiliki data untuk mengetahui seberapa cepat keseimbangan populasi bakteri di mulut para mantan perokok pulih kembali. Hal ini, menurut Peters, akan menjadi bahan eksperimen para peneliti selanjutnya guna memastikan waktu pemulihan populasi mikroba di mulut.




EUREKALERT | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

7 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

12 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

13 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

27 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

30 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

41 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

44 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

55 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

55 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

59 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya