Membuat Baterai dari Virus

Reporter

Editor

Rabu, 12 April 2006 11:40 WIB

TEMPO Interaktif, Massachusetts: Kerapatan energi, jumlah muatan listrik dalam sebuah ukuran baterai, adalah kualitas vital dari sebuah baterai. Kerapatan yang rendah selama ini merintangi pengembangan mobil-mobil elektrik. Baterai-baterai yang ada umumnya terlalu besar tapi terlalu lemah untuk bisa bersaing dengan bensin sebagai sumber energi.Atau telepon genggam. Pernahkan Anda menggunakannya tanpa meninggalkan charger? Atau tanpa terganggu oleh sinyal lowbatt-nya?Tim peneliti internasional di Massachusetts Institute of Technology mencoba membuat sebuah lompatan besar untuk mengatasi permasalahan baterai itu. Mereka memanen talenta konstruksi virus-virus mikroskopis (virus M13) untuk menciptakan baterai ultra-mini yang berumur ultra-panjang.Dengan cara memanipulasi beberapa gen, tim ilmuwan yang terdiri dari para profesor itu (Angela Belcher, Paula Hammond, dan Yet Ming Chiang) mampu mengelabui organisme bersel tunggal itu untuk tumbuh dan membelah diri ke dalam fungsi alat elektronik. Baterai-baterai yang ada dalam bayangan mereka nantinya adalah yang hingga berukuran butiran gandum.Dalam penelitiannya, tim dari MIT mengubah informasi genetik selubung protein virus sehingga mengumpulkan molekul-molekul kobal oksida dan emas. Virus-virus yang menjadi bermuatan negatif itu lalu disusupkan diantara polimer yang bermuatan sebaliknya untuk membentuk lembaran yang lentur dan sangat tipis. Hasilnya menjelma sebagai lapisan film kaya virus dan berperan sebagai anoda, seperti yang termuat dalam laporannya dalam Jurnal Science edisi terbaru.Kobal dipilih sebagai unsur metal oksida karena dianggap memiliki kapasitas memuat energi yang sangat baik. Kerapatan energi yang dimilikinya bisa dua sampai tiga kali lebih tinggi daripada baterai yang ada saat ini dengan ukuran dan bobot yang sama. "Penambahan unsur emas akan lebih meningkatkan lagi kerapatan energi itu," kata Belcher, ketua tim.Seperti dinyatakan Belcher, anoda-anoda berukuran diameter enam nanometer (atau enam per miliar meter) dan panjang 880 satuan yang sama itu merupakan langkah pertama menuju baterai berkapasitas (energi) besar yang tak akan pernah mati. Dan sekali mampu melakukan rekayasa itu, akan mudah buat mereka untuk memproduksi jutaan kloning virus identiknya.Wuragil/MIT/RealTechNews/Webwire

Berita terkait

Penjualan Baterai Mobil Listrik Cina Melonjak

17 Januari 2021

Penjualan Baterai Mobil Listrik Cina Melonjak

Penjualan baterai mobil listrik Cina melonjak 49,5 persen YoY dari November ke Desember 2020 menjadi 248.000 unit.

Baca Selengkapnya

8 Penyebab Baterai Cepat Habis dan Solusinya

24 Januari 2017

8 Penyebab Baterai Cepat Habis dan Solusinya

Ponsel terkini tidak bisa diganti. Bila baterai rusak, pembeli harus membeli ponsel baru karena baterai tidak bisa dilepas seperti zaman dulu.

Baca Selengkapnya

Wah, Baterai Canggih Ini Terbuat dari Embusan Napas!  

27 September 2016

Wah, Baterai Canggih Ini Terbuat dari Embusan Napas!  

Peneliti fisika material dari Wisconsin University menemukan pita plastik mikro yang bisa dikembangkan untuk menciptakan energi dari embusan napas.

Baca Selengkapnya

Peneliti Buat Baterai Alami dari Daun  

1 Februari 2016

Peneliti Buat Baterai Alami dari Daun  

Peneliti menciptakan baterai buatan dari daun yang dibakar dan
diberi sodium.

Baca Selengkapnya

Baterai Fleksibel Ini Terinspirasi Kaligrafi Cina  

28 Januari 2016

Baterai Fleksibel Ini Terinspirasi Kaligrafi Cina  

Ilmuwan Cina membuat baterai elektrik fleksibel yang dapat dilipat dan digulung.

Baca Selengkapnya

Singapura Bikin Baterai Isi Ulang Tercepat  

16 Oktober 2014

Singapura Bikin Baterai Isi Ulang Tercepat  

Hanya perlu sekitar dua menit, kapasitas daya baterai sudah terisi hingga 70 persen.

Baca Selengkapnya

Bahan Baterai Masa Depan: Seng  

27 Januari 2013

Bahan Baterai Masa Depan: Seng  

Baterai dari bahan seng diklaim mampu menggantikan baterai jenis lithium yang bersifat reaktif.

Baca Selengkapnya

Baterai dari Lumpur Lapindo Sidoarjo  

12 Agustus 2012

Baterai dari Lumpur Lapindo Sidoarjo  

Daya pakai baterai dari lumpur Lapindo Sidarjo ini sama seperti baterai lain, bisa nyala sampai lima jam nonstop. Juga mengungguli baterai buatan Cina.

Baca Selengkapnya