Geolog: Tamu Massif Ternyata Gunung Berapi Terbesar di Bumi

Reporter

Rabu, 13 April 2016 17:52 WIB

Gumpalan abu vulkanik mengepul di puncak Gunung Pavlof saat kembali meletus di Kepulauan Aleutian, Alaska, 27 Maret 2016. Gunung berapi ini meletus pada Minggu (27/03) sore dan melontarkan abu hingga 6 km ke udara. Colt Snapp via AP

TEMPO.CO, Houston - Mauna Loa, di Hawaii, selama ini dikenal sebagai gunung berapi terbesar di dunia. Namun riset terbaru menemukan bahwa ukuran Gunung Tamu Massif ternyata lebih besar ketimbang Mauna Loa.

Ukuran sejati Tamu Massif kurang terpantau selama ini karena berada di bawah Samudera Pasifik. Ukuran gunung ini sedikit lebih besar dibanding Mauna Loa. Namun ukuran Tamu Massif 25 persen lebih kecil dari Olympus Mons di Mars, gunung berapi terbesar di tata surya Bima Sakti.

"Ini adalah kelas gunung berapi yang belum diakui sebelumnya," kata William Sager, seorang ahli geologi di University of Houston, Amerika Serikat, yang memimpin penelitian. Dia menuliskan risetnya di jurnal Nature Geoscience.

Tamu Massif membentang selebar 650 kilometer, tapi tingginya hanya sekitar 4.000 meter. Gunung berapi ini meletus beberapa juta tahun selama periode Kretasius awal, sekitar 144 juta tahun lalu.

Sejak itu amukan Tamu Massif perlahan lenyap. "Gunung ini memiliki lereng yang sangat landai. Jika berdiri di atasnya, Anda akan kesulitan menentukan arah mana ke lembah," ucap Sager.

Ukuran gunung ini seluas New Mexico atau Kepulauan Inggris. Gunung ini dinamai TAMU, singkatan dari Texas A & M University. Sedangkan "Massif" adalah sebutan untuk berbagai jenis struktur pegunungan. Dalam hal ini Tamu Massif termasuk tipe shield volcano atau gunung yang kubah atau kawahnya masih menutup.

Mauna Loa sendiri adalah shieldvolcano besar yang dibangun oleh aliran lava yang tak terhitung jumlahnya. Bila diukur dari dasar ke puncak, tumpukan lava lebih dari 17 ribu meter (56 ribu kaki).

Mauna adalah salah satu gunung berapi teraktif di bumi. Sejak 1843, gunung ini meletus sebanyak 33 kali dan erupsinya terdokumentasi dengan baik. Letusan terakhir terjadi pada 1984 dan sejak 2004 menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas.

LIVE SCIENCE | NATURE GEOSCIENCE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

14 menit lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

29 menit lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

30 menit lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

2 jam lalu

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.

Baca Selengkapnya

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

5 jam lalu

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

Universitas Columbia membatalkan upacara wisuda setelah unjuk rasa pro-Palestina mengguncang kampus tersebut selama hampir dua pekan.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

6 jam lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

8 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

9 jam lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak 5 manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

23 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

23 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya