Limbah Merkuri Ternyata Baru Hilang Setelah 10 Tahun

Reporter

Sabtu, 16 April 2016 04:09 WIB

Seorang pekerja menunjukkan bijih tembaga dan emas di area tambang kecil "Inca de Oro" di dekat kota Copiapo, Santiago, Chile, 14 Desember 2015. Para pekerja tambang emas yang tak terhitung jumlahnya bekerja dengan upah yang kecil di gurun Atacama ini karena penurunan harga emas lebih dari enam tahun. REUTERS/Ivan Alvarado

TEMPO.CO, Los Angeles - Wabah demam emas yang melanda California sudah berakhir lebih dari seabad lalu, tapi aktivitas pertambangan masif tersebut meninggalkan warisan buruk: merkuri. Jejak limbah merkuri masih ditemukan di sungai dan sedimentasi yang berpotensi meracuni hewan dan manusia. Kontaminasi limbah merkuri tersebut diperkirakan bakal bertahan selama 10 ribu tahun.

Ilmuwan menunjukkan adanya kontaminasi merkuri di Pegunungan Sierra Nevada. Pegunungan itu menjadi pusat pertambangan emas pada 1848-1884. Berton-ton sedimen yang terkontaminasi merkuri mengalir di sungai itu menuju lembah. Hasil studi itu dimuat dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Sekali dalam satu dekade biasanya terjadi banjir bandang yang membawa tumpukan sedimen dengan konsentrasi merkuri tinggi hingga ke Teluk San Francisco. "Itu adalah masalah besar karena ekosistem di Teluk San Francisco dan delta Sacramento terkontaminasi," kata Michael Singer, ahli geologi dari Universitas California di Santa Barbara.

Setelah banjir bandang itu, sempat diprediksi bahwa racun merkuri sudah keluar dari sistem sungai. Namun studi yang dilakukan Singer dan koleganya menemukan fakta baru, bahwa masih banyak sedimen yang terkontaminasi merkuri meracuni daerah aliran sungai sampai Teluk San Francisco hingga 10 ribu tahun mendatang.

"Sedimen tersebut memang tersapu banjir bandang, tapi ada yang tersangkut di kelokan sepanjang sungai. Tanah tercemar ini terkubur di sana," kata Singer.

Kondisi akan semakin parah ketika merkuri mencapai area delta Sacramento-Sungai San Joaquin, pertemuan Sungai Yuba dan beberapa sungai lain dari Sierra Nevada. Mikroba di delta mengubah merkuri menjadi methylmercury, bentuk organik dari logam berat yang bisa terakumulasi dalam tubuh hewan di area itu.

Persebaran merkuri semakin luas ketika hewan dan ikan kecil dimakan oleh binatang yang lebih besar. Konsentrasi merkuri di dalam tubuh hewan pun semakin tinggi. Ikan predator, seperti bass dan salmon, di teluk itu diketahui mengandung merkuri dengan konsentrasi tinggi. "Jumlah polusi merkuri sudah tinggi dan akan semakin buruk," kata Manny Gabet, ahli geologi dari San Jose State University.

Merkuri adalah jenis logam berat yang dipakai penambang guna memisahkan emas dari sedimen yang mengikatnya. Awalnya, penambang menyemprot dinding bukit dengan air bertekanan tinggi. Sedimen mengalir pada kotak-kotak yang sudah diberi merkuri untuk mengikat emas. Sedimen yang tersisa dibuang ke sungai sehingga merkuri dalam jumlah besar juga ikut larut.

PROCEEDINGS OF THE NATIONAL ACADEMY OF SCIENCES | LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

26 menit lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

56 menit lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

5 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

6 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

15 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

15 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

18 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

22 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya