Hari Kartini, Seekor Owa Jawa Betina Dilepasliarkan

Reporter

Kamis, 21 April 2016 16:18 WIB

Seekor Owa Jawa bergelantungan di atas pohon jenis Afrika di Pusat Pendidikan Konservasi Alam Badogol, Jawa Barat, 23 November 2015. Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol merupakan salah satu area atau zona pemanfaatan yang berada didalam kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Bandung - The Aspinall Foundation Indonesia Program melepas liarkan seekor owa jawa betina ke Gunung Tilu, Kabupaten Bandung, Kamis, 21 April 2016. Owa jawa (Hylobates moloch) bernama Tomtom berusia 6 tahun itu hasil sitaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat dari seorang warga di Dago, Bandung.

Pelepasan primata tersebut di lereng Gunung Tilu kawasan Blok Gambung, yang termasuk ke dalam kawasan cagar alam tempat pelepas liaran satwa primata hasil sitaan maupun peliharaan pihak lain oleh Aspinall Foundation dan BKSDA Jabar.

Owa kini berstatus terancam punah (endangered). Sebelumnya pada 2014-2015, lembaga tersebut enam kali melepas liarkan primata seperti owa dan surili di gunung yang dikelilingi perkebunan teh dan lahan Perhutani tersebut. Lokasinya di sisi berbeda, yakni Blok Dewata.

Perawat satwa di The Aspinall Foundation Indonesia Program, Sigit Ibrahim, mengatakan owa tersebut dititipkan BKSDA untuk dirawat sejak 17 Oktober 2012. Tomtom menjalani rehabilitasi hingga layak dilepas liarkan. "Bebas penyakit menular atau mematikan, dan telah kontak sosial dengan sesama owa, awas terhadap predator, dan makan pakan alami," ujarnya di sela acara pelepasan.

Rilis owa pada Hari Kartini itu terkait dengan peringatan Hari Bumi. Sebelum pintu kandang habituasi dibuka, Tomtom beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya selama 14 hari sejak 7 April 2016.

Kepala Desa Mekarsari, Atep Kurniawan, bersama warga sekitar berkomitmet untuk membantu polisi kehutanan menjaga kawasan cagar alam. Warga sekitar diakui masih ada yang berusaha berburu satwa seperti babi hutan dan burung tikukur atau anis merah.

Untuk melindungi satwa yang terancam punah itu, Atep memberlakukan Peraturan Desa tentang Cagar Alam Gunung Tilu. "Kalau ada yang menangkap kami serahkan ke petugas berwenang," ujarnya.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

3 hari lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

3 hari lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

11 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

21 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

26 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

31 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

57 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya