Ini Fakta Ilmiah di Balik Kehamilan Bayi Kembar

Reporter

Jumat, 22 April 2016 05:01 WIB

Bayi kembar yang lahir prematur, Grace dan Lily Johnstone, saling berpegangan saat berusia satu tahun. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, New York - Tingkat kelangsungan hidup janin pada kehamilan kembar mencapai 83 persen, jauh lebih tinggi ketimbang kehamilan tunggal yang hanya 76 persen. Temuan para peneliti Spanyol itu mengungkap peran embrio yang lebih kuat pada kehamilan kembar dalam membantu "kembarannya" yang lebih lemah untuk bertahan hidup.

Hal itu tampak dalam kehamilan kembar yang diciptakan melalui fertilization in vitro (IVF). Dalam analisis statistik, jumlah kelahiran ganda pada kehamilan kembar lebih tinggi daripada perkiraan. Sebaliknya, jumlah kelahiran tunggal jauh lebih rendah. Akibatnya, seperti yang dipublikasikan dalam jurnal Obstetrics and Gynecology, embrio lemah yang akan gagal jika berkembang sendiri entah bagaimana menerima dukungan dari kembarannya yang lebih kuat.

Meski telah banyak studi lain menemukan bukti bahwa kehamilan kembar menghasilkan tingkat kelahiran hidup lebih tinggi, konsep "bantuan embrio" ini menemui perlawanan dari seorang pakar yang tidak terlibat dalam penelitian ini. "Para penulis telah menawarkan satu hipotesis menarik," kata Dr Alan B. Copperman, Direktur Endokrinologi Reproduktif di Mount Sinai School of Medicine di New York, Amerika Serikat.

"Tapi data mereka tidak cukup untuk membatalkan pemahaman kita bahwa implantasi embrio terjadi secara independen. Dan kami tidak memiliki bukti bahwa embrio secara individual 'membantu' yang lain," kata Copperman.

Ia mengatakan jumlah bayi yang dihasilkan dari proses IVF hanya 1 persen dari total kelahiran bayi di Amerika Serikat saban tahun. Namun teknik IVF bertanggung jawab untuk 17 persen dari kelahiran kembar.

Dalam praktek IVF yang jamak dilakukan di Negeri Abang Sam, dokter sering "menanam" lebih dari satu embrio untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan. Tapi, mengingat kehamilan ganda berisiko tinggi bagi janin, dokter cenderung membatasi jumlah embrio yang "ditanam" dalam kandungan wanita. Lembaga Pengobatan Reproduktif Amerika merekomendasikan bahwa jumlah embrio yang ditanamkan pada wanita berusia di bawah 35 tahun tidak boleh lebih dari dua. "Dokter harus mempertimbangkan untuk menggunakan hanya satu (embrio)."

OBSTETRICS AND GYNECOLOGY | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

2 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

3 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

7 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

8 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

16 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

17 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

20 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya