Arkeolog Temukan Kerangka Manusia Pra-Hindu di Pura Pulaki  

Reporter

Senin, 25 April 2016 17:24 WIB

Kerangka manusia purba di Goa Pawon, Cipatat, Padalarang, Bandung, (23/11). Manusia purba telah berdiam di goa ini sejak 7000 tahun lalu. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Denpasar - Kerangka manusia yang ditemukan pada Kamis, 14 April 2016, dan sempat menghebohkan warga Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, diduga berasal dari era sebelum Hindu masuk ke Bali. Tim dari Balai Arkeologi Denpasar sampai pada spekulasi tersebut setelah melakukan tinjauan awal pada Senin, 18 April 2016.

Sebelumnya, pihak kepolisian menduga kerangka tersebut merupakan korban pembantaian massal G30S 1965. "Tapi, setelah diperiksa kepolisian, ternyata bukan. Barulah tim kami terjun ke lokasi," kata Kepala Balai Arkeologi Denpasar I Gusti Made Suarbhawa saat dihubungi, Senin, 25 April 2016.

Menurut Suarbhawa, kerangka yang ditemukan adalah bagian rahang, lengan kanan atas, dan tengkorak yang sudah pecah. Selain kerangka, dia dan tim menemukan bekal kubur fragmen kreweng terajala (gerabah) dalam lapisan yang sama. "Kerangka dan gerabah saling berasosiasi," ujarnya.

Ketebalan gerabah kreweng terajala, Suarbhawa menjelaskan, cukup bervariasi. "Konteks kebudayaan kerangka ini diduga dari zaman perundagian, kira-kira tahun 275 sebelum Masehi," katanya. Artinya, itu terpaut 8 abad sebelum berdirinya kerajaan Hindu pertama di Pulau Dewata.

Pada masa sebelum Masehi, Suarbhawa bercerita, lokasi temuan merupakan jalur pelayaran internasional. Mengutip dari berbagai catatan sejarah, tidak sedikit manusia pada zaman tersebut yang bermukim di lokasi temuan kerangka. "Tidak tertutup kemungkinan lokasi temuan kerangka merupakan nekropolis (pemakaman) seperti di kawasan Gilimanuk atau pesisir Bali bagian barat," tuturnya.

Namun, hingga saat ini, Balai Arkeologi Denpasar masih menunggu keputusan dari masyarakat adat setempat untuk bisa menggali lokasi temuan kerangka. Musababnya, lokasi kerangka berada di dalam kawasan suci Pura Pulaki," ujarnya. "Yang terpenting, kerangka dijaga kepolisian dan prajuru desa setempat."

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

17 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

36 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

37 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

41 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

41 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

42 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

59 hari lalu

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya