Ini Rahasianya Mengapa Burung Berkicau

Reporter

Rabu, 27 April 2016 16:05 WIB

Seorang pria memegang seekor burung Merpati saat berlangsungnya acara tahunan, Homing World show di Blackpool, utara barat Inggris, 17 Januari, 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap hewan punya cara masing-masing menandai daerah kekuasaannya. Ada yang mengencingi daerahnya, atau menggosokkan badannya di seluruh area agar baunya tertinggal. Burung, menandai daerah dengan kicauannya.

Gail Buhl, Manajer Program Pendidikan di Pusat Raptor, di University of Minnesota, mengatakan burung ‘menyanyikan’ lagu yang sama terus menerus berarti tengah bekerja keras. Ia mengatakan burung jantan biasanya yang bernyanyi untuk mempertahankan wilayahnya.

“Ini wilayah saya, saya ingin semua burung, terutama burung jantan lain tahu ini adalah area saya,” kata Buhl mengartikan isi nyanyian burung jantan.

Jika dalam proses memberitahu wilayah itu, ada burung betina yang tertarik padanya, burung itu akan semakin diakui kekuatannya. Soalnya, ada 10 ribu spesies burung yang berbeda di dunia. Biasanya, burung betinalah yang menentukan pasangan, bukan sebaliknya.

Proses pencarian pasangan ini sama melelahkannya untuk kedua gender. Ketika sang jantan bernyanyi, dia tak akan bisa mencari makan, dan suaranya akan menarik perhatian predator. Bagi sang betina, butuh tenaga untuk mengerami telur dan merawat anak, maka dia harus yakin betul memilih jantan yang benar.

Saat telur burung menetas, manusia akan mendengar repetisi kicauan burung. Saat anak burung lapar, mereka akan meminta makanan kepada orang tuanya. Suara ini mungkin terdengar menyebalkan, tapi memang begitulah seharusnya. “Ini seperti peringatan untuk memakai sabuk pengaman, memang dibuat untuk menarik perhatian dan dilakukan dengan cepat,” kata Buhl.

Selama musim dingin, burung lebih sedikit berkicau. Biasanya kicauannya hanya untuk memberitahu posisi dan makanan yang ada di dekat mereka.

Menariknya, seperti manusia dengan beragam aksen sesuai daerah asal, begitu juga dengan kicauan burung. Burung yang tinggal di wilayah berbeda, punya aksen yang berbeda pula.

LIVE SCIENCE | TRI ARTINING PUTRI

Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

24 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya