Uber Tes Aturan Baru Soal Waktu Tunggu dan Pembatalan  

Reporter

Jumat, 29 April 2016 13:32 WIB

Taksi mewah yang ditawarkan pada layanan Uber.com di Jakarta. Uber.com

TEMPO.CO, New York - Uber Taksi, transportasi berbasis aplikasi, mengubah sejumlah aturan terkait dengan waktu tunggu. Mereka mempersingkat waktu tunggu pengemudinya, menerapkan biaya tunggu lebih awal, dan mempercepat waktu pembatalan.

“Waktu pengemudi itu berharga. Kami berharap penumpang telah dalam kondisi siap ketika meminta dijemput. Menunggu penumpang di lokasi itu bisa membuat frustrasi,” kata perusahaan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Engadget.com, Jumat, 29 April 2016.

Saat ini perusahaan tengah melakukan uji coba penerapan biaya tunggu lebih cepat ketika penggunanya membiarkan sang pengemudi menunggu lebih dari dua menit setelah pengemudi telah tiba di lokasi penjemputan.

Masa tunggu ini dipercepat menjadi dua menit dari sebelumnya lima menit. Percobaan ini kabarnya dilakukan di Kota Phoenix, Dallas, New Jersey, dan New York. Meski melakukan percobaan percepatan masa tunggu, para pengemudi tetap diminta menunggu selama lima menit sebelum mereka mengenakan biaya penuh atas ketidakhadiran pengguna.

Selain mengubah waktu tunggu, Uber mempercepat waktu pembatalan perjalanan jika pengguna melakukan pembatalan setelah dua menit dari waktu pemesanan. Biaya pembatalan ini antara US$ 5 atau Rp 67 ribu dan US$ 10 atau Rp 135 ribu, bergantung pada lokasi.

Aturan serupa juga diberlakukan Uber pada layanan carpool-nya di Amerika Serikat ketika beberapa pengguna membagi biaya perjalanan.

Uber mengatakan biaya pembatalan merupakan dana kompensasi yang diberikan kepada pengemudi karena telah menyediakan waktunya untuk menunggu hingga batas aturan. Perusahaan menambahkan, penundaan dan pembatalan mempengaruhi kemampuan Uber menyebarkan pengemudi secara efisien.

ENGADGET | MAYA NAWANGWULAN




Berita terkait

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

26 menit lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

5 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

12 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

20 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

21 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

22 jam lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

22 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

23 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

1 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

1 hari lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya