Benarkah Kehidupan di Bumi dari Luar Angkasa?

Reporter

Sabtu, 30 April 2016 01:52 WIB

Kombinasi gambar yang dirilis oleh NASA menunjukkan Pluto (kiri) dan bulan yang diambil dengan menggunakan filter yang berbeda dari kamera pesawat ruang angkasa New Horizons, 14 Juli 2015. NASA/APL/SwRI via AP

TEMPO.CO, Washington - Kontroversi bahwa sumber kehidupan di bumi berasal dari luar angkasa masih terus berlanjut. Para ilmuwan dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menunjukkan bahwa asam amino, sebuah unit sederhana kehidupan, bisa selamat dari panas yang hebat dan gelombang kejut yang dilepaskan dalam tumbukan komet dengan bumi.

Mereka menyatakan kombinasi air, energi, dan asam amino yang terikat bersama dapat menyebabkan terjadinya reaksi kimia dan menciptakan protein. Beberapa komet, asteroid, dan meteorit yang menumbuk bumi berkali-kali pada masa lalu bisa membawa material organik sederhana tersebut.

Komet adalah bola raksasa yang tersusun dari gas beku, es, debu, dan batu berdiameter hingga 10 mil. Komet mengitari matahari dengan lintasan yang lebih jauh dari planet-planet terjauh, tapi sesekali melepaskan diri dari sabuk itarnya dan meluncur ke dalam sistem surya.

Bukti yang ada menunjukkan kehidupan di bumi dimulai sekitar 3,8 miliar tahun lalu, ketika planet ini rusak dihajar tumbukan sejumlah komet besar dan asteroid. Sebelum masa itu, kondisi bumi diyakini masih telah terlalu panas untuk terbentuknya kehidupan. Hal itu dibuktikan oleh sedikitnya bukti keberadaan air atau asam amino.

Untuk menguji teori terbaru tersebut, para peneliti NASA menggunakan "senjata gas" berukuran raksasa untuk membakar gas bertekanan tinggi dalam kapsul asam amino, air, dan bahan lainnya pada kecepatan sangat tinggi. Hasil pengujian menunjukkan asam amino tidak rusak oleh pembakaran, yang digambarkan sebagai dampak tumbukan komet. Asam amino justru saling terhubung dan membentuk protein yang memungkinkan terbentuknya kehidupan purba.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa unit sederhana kehidupan bisa tetap utuh meskipun terkena gelombang kejut yang luar biasa dan kondisi kekerasan lainnya sebagai dampak tumbukan komet," kata Jennifer Blank, yang memimpin penelitian.

Dia mengatakan komet menjadi paket ideal untuk mengirim bahan-bahan yang memungkinkan terjadinya evolusi kimiawi. Evolusi kimiawi inilah yang diperkirakan memicu terbentuknya kehidupan awal di bumi. "Kami menyukai skenario pengiriman komet karena mencakup semua bahan untuk kehidupan, yaitu asam amino, air, dan energi," ujar dia.

TELEGRAPH | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 menit lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

4 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

5 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

5 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

6 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

6 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

10 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

11 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya