NTB Ajak Lapan untuk Maksimalkan Teknologi Pengindraan Jauh

Reporter

Sabtu, 30 April 2016 02:00 WIB

Nelayan di Lhokseumawe, membawa ikan hasil tangkapan di laut pesisir Selat Malaka, Sabtu (17/1). Hasil tangkapan ikan pukat jaring nelayan berkurang disebabkan keterbatasan nelayan melabuh jaring di tengah gelombang besar yang melanda kawasan pantai

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menggandeng Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melaksanakan kerja sama dalam pemanfaatan teknologi dan data penginderaan jauh.

Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin di Mataram, Jumat, mengatakan posisi pemerintah provinsi dan LAPAN begitu penting, karena melalui kerja sama itu pelaksanaan pengembangan kedirgantaraan dan penyelenggaraan keantariksaan melalui penelitian dan pengembangan teknologi penginderaan jauh dapat memberikan manfaat bagi daerah.

"Kegiatan ini tentunya akan mendukung pembangunan di NTB, karena data dan informasi geospasial sebagai pelengkap dari data dan informasi nonspasial bisa diperoleh," katanya di dampingi Kepala LAPAN Prof Dr Thomas Djamaluddin seusai penandatangan nota kesepahaman (MoU) di Kantor Gubernur NTB.

Wagub meminta kepada pimpinan SKPD yang ada di Provinsi NTB dapat mengoptimalkan momentum kerja sama dengan LAPAN tersebut untuk perencanaan dan pembangunan di NTB, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

"Melalui kerja sama dengan LAPAN ini seluruh entitas pemerintahan di provinsi NTB dapat memecahkan kesulitan dalam pemenuhan informasi geospasial," ujarnya.

Untuk itu, Amin juga berharap LAPAN dapat memberikan bimbingan teknis kepada aparatur pemerintah daerah di wilayah NTB.

Sementara Kepala LAPAN, Prof Dr Thomas Djamaluddin menyatakan pemanfaatan penginderaan jauh dapat digunakan untuk tata ruang, deteksi sumber daya alam, misalnya ketika digunakan di zona penangkapan ikan bagi aktivitas nelayan.

"Jadi nelayan tidak lagi mencari lokasi yang banyak ikannya, karena sekarang seperti di daerah Indramayu, mereka melaut untuk menangkap ikan karena sudah tahu lokasi yang banyak ikannya," ujarnya.

Sebagai lembaga nonkementerian sejak 2013, LAPAN mendapat amanat untuk menyelenggarakan kegiatan keantariksaan, pemanfaatan teknologi dan data penginderaan jauh.

Untuk itu, pihaknya bercita-cita membangun satelit sendiri, karena satelit saat ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia.

"Kalau satelit-satelit kita tidak terlindungi dengan baik, padahal kita sudah sangat bergantung pada teknologi satelit, maka sekian banyak aktivitas manusia akan terganggu," jelasnya.

Karena itu, pihaknya bertekad untuk membangun kemandirian teknologi satelit, dimulai dari pengembangan satelit mikro karena masih dalam jangkauan LAPAN.

Thomas berharap dari kerja sama ini kontribusi LAPAN akan semakin lebih nyata lagi dan program yang dimiliki sepenuhnya bisa dikontribusikan untuk masyarakat.

"Ini sesuai visi dari LAPAN yakni ingin membangun LAPAN sebagai pusat unggulan penerbangan dan antariksa untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri," ucapnya.

ANTARA

Berita terkait

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

6 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

7 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

30 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

33 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

33 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

34 hari lalu

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.

Baca Selengkapnya

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

38 hari lalu

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

43 hari lalu

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.

Baca Selengkapnya

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri

47 hari lalu

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri