Ada 160 Ton Sampah di Rinjani, Ulah Siapa?

Reporter

Sabtu, 30 April 2016 04:29 WIB

Pendaki gunung berkemah di danau Segara Anak dengan latar belakang gunung Barujari, gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, 4 September 2013. Tempo/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Malang - Survei Komunitas Sapu Gunung menemukan 453 ton sampah terhadap sampah di delapan taman nasional dan tiga gunung. Sampah tersebut berasal dari 150.688 pendaki per gunung per tahunnya. "Sama dengan sekitar tiga kilogram sampah per pengunjung," ujar Koordinator Sapu Gunung Indonesia, Syaiful Rochman, dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Jumat, 29 April 2016.

Sampah terbanyak ditemukan di Taman Nasional Gunung Rinjani. Taman nasional seluas 40 hektare yang terbentang di wilayah tiga kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat ini didatangi 36.500 pendaki per tahun dengan rata-rata sampah yang dihasilkan sebanyak 160,24 ton.

Survei timbunan sampah dilakukan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Taman Nasional Gunung Rinjani, Taman Nasional Gede Pangrango, Taman Nasional Gunung Merbabu, Taman Nasional Gunung Merapi, Taman Nasional Gunung Ciremai, dan Taman Nasional Halimun Salak.

Sedangkan survei di gunung Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, yakni Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Gunung Prau. Selebihnya di Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat; Gunung Argopuro di dataran tinggi Hyang yang membentang di dalam wilayah Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur; Gunung Bawakaraeng di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, serta Gunung Halau Halau atau Gunung Besar di perbatasan tiga kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan.

Menurut Syaiful, tim pensurvei menemukan fakta menarik, yakni tersedianya tempat sampah di kawasan taman nasional, terutama di kawasan gunung. Ketersediaan tempat sampah membuat para pendaki malas membawa turun sampah dari lokasi kemping.

Karena itu, Komunitas Sapu Gunung merekomendasikan peniadaan tempat sampah di lokasi kemping di gunung supaya para pendaki membawa turun kembali sampah logistik bawaan mereka. “Sampah itu menjadi tanggung jawab pribadi para pendaki untuk dibawa turun dan dibuang ke tempat sampah yang semestinya,” kata Syaiful.

Oneng Setyaharini, Asisten Deputi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Pariwisata, mengatakan permasalahan sampah di lokasi wisata termasuk taman nasional memang memprihatinkan. Sesuai dengan indeks daya saing pariwisata 2014, kata Oneng, Indonesia berada di peringkat 135 dari 141 negara.

Menurut Oneng, indeks lingkungan di taman nasional masih sangat rendah. Menurut dia, perlu tanggung jawab bersama untuk membenahi permasalahan ini.

Dia mengatakan, banyak program di kawasan pariwisata terkendala masalah sampah. “Di Rinjani, misalnya, sudah ada lima tahun program wisata, tapi masih saja kami belum bisa menyelesaikan masalah sampah. Mungkin memang karena koordinasi dan sinergi antar kementerian masih sangat kurang,” kata Oneng.

ABDI PURMONO

Berita terkait

Mengunjungi Desa Adat Senaru dan Vihara Jinapanjara di Lombok Utara

2 November 2023

Mengunjungi Desa Adat Senaru dan Vihara Jinapanjara di Lombok Utara

Salah satu tujuan program ini adalah memperkenalkan potensi wisata di Kabupaten Lombok Utara, terutama wisata budaya.

Baca Selengkapnya

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

BTS Army Membangun Taman Laut di Pandanan Lombok NTB

14 Juni 2022

BTS Army Membangun Taman Laut di Pandanan Lombok NTB

BTS Army menempatkan media meja besi berbentuk logo BTS, Army, dan BAP di taman laut Pandanan, Kabupaten Lombok Utara, NTB.

Baca Selengkapnya

Legenda Hilangnya Desa Besari di Lombok dan Muncul Misterius saat Gempa

12 Juni 2022

Legenda Hilangnya Desa Besari di Lombok dan Muncul Misterius saat Gempa

Sebagian orang percaya Desa Besari masih ada namun tak kasat mata. Keberadaannya menjadi misteri bagi masyarakat Lombok.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya