Kisah Petualangan Freedman Tinggal Bersama Suku Asli Amazon

Reporter

Sabtu, 30 April 2016 13:09 WIB

Hidup nomade, jauh dari kota, tidak mengenal modernisasi membuat warga suku Awa Amazon menjadi primitif, tetapi Daniel Rodrigues menggambarkan bahwa warga suku Awa Amazon tinggal secara harmoni di dalam hutan dengan sejumlah binatang liar dan buas. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Cambridge - Banyak orang takut ke dokter gigi karena enggan menghadapi jarum bius sebelum mencabut atau menambal gigi. Namun ilmuwan asal Inggris menemukan obat bius yang dapat digunakan dokter gigi tanpa harus menggunakan jarum suntik.

Obat bius itu ditemukan Françoise Barbira Freedman, peneliti dari Cambridge University di Inggris, ketika dia tinggal bersama suku Lamas Keshwa di hutan hujan Amazon. Suku-suku asli di Amazon menemukan sifat penghilang rasa sakit (anestesi) yang luar biasa dari tanaman Acmella oleracea. Sejak ribuan tahun lalu, tanaman itu telah digunakan oleh suku Inca untuk mengobati sakit gigi, bisul, dan abses, ataupun membersihkan gigi mereka.

Freedman menjadi orang asing pertama yang diterima oleh suku Lamas Keshwa pada 1975. Sejak saat itu, dia menghabiskan 30 tahun terakhir hidupnya untuk tinggal dan mengunjungi penduduk suku rahasia tersebut.

Sifat penghilang rasa sakit dari tanaman A. oleracea bekerja dengan cara menutupi ujung saraf untuk memberikan efek mati rasa selama lebih dari satu jam. Khasiat obat berupa gel itu terbukti ampuh dalam uji klinis tahap awal. Alih-alih menimbulkan efek samping, obat anestesi tersebut justru memicu umpan balik positif dari pasien sakit gigi.

A. oleracea adalah tanaman berbunga kuning dari kawasan Amazon di Peru, Amerika Selatan. Tanaman tersebut pernah dibawa ke Asia Selatan oleh para pelaut pada abad ke-18 dan ke-19, dan dinamakan "tanaman sakit gigi".

Freedman mengatakan obat bius tersebut amat potensial digunakan dalam praktek dokter gigi dan diproyeksikan untuk mengurangi rasa sakit pada bayi yang giginya baru tumbuh. Obat itu juga dapat digunakan dalam pengobatan sindrom iritasi usus. "Pengobatan untuk sakit gigi berarti tidak perlu lagi suntikan bius dalam operasi dokter gigi," ujarnya, seperti dikutip dari The Telegraph.

Ide menggunakan tanaman itu sebagai obat bius gigi bermula pada 1975 saat Freedman pertama kali pergi untuk tinggal bersama penduduk asli Peru. Ketika Freedman tengah mendaki bukit melalui hutan bersama penduduk lokal, gigi bungsunya terasa amat sakit.

"Salah satu pria memperhatikan saya kesakitan. Dia lalu melinting sebagian kecil tanaman Acmella dan menyuruh saya meletakkannya di gigi yang sakit serta menggigitnya," ujar Freedman. "Sesaat kemudian, rasa sakitnya hilang, dan baru muncul lagi beberapa jam berikutnya."

TELEGRAPH | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

6 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

47 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

47 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

47 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.

Baca Selengkapnya

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

9 Januari 2024

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

Kate Middleton atau Catherine, Putri Wales lahir pada 9 Januari 1982 dan tepat hari ini usianya menginjak 42 tahun. Silsilahnya?

Baca Selengkapnya