TEMPO.CO, Beijing - Xiaomi meluncurkan jam pintar seharga US$ 46 (Rp 606 ribu). Jam pintar, yang tidak ditujukan untuk orang dewasa, tapi untuk anak-anak itu, dijuluki Mi Bunny.
Perangkat ini menawarkan pilihan konektivitas termasuk WiFi dan Bluetooth, bersama dengan pelacakan GPS/GLONASS. Ia juga memiliki tombol SOS yang mengirimkan lokasi GPS perangkat serta beberapa detik rekaman audio.
Mi Bunny juga dikenal sebagai Mitu Watch. Perangkat ini mengirim peringatan ketika pemakainya bergerak di luar zona yang ditentukan. Perangkat ini juga mampu menangani panggilan suara, dan hadir dengan kartu SIM prabayar. Mi Bunny kompatibel dengan ponsel yang menjalankan Android 4.2 ke atas.
Terbuat dari plastik dan memiliki tali silicon, jam pintar ini memiliki baterai 300mAh dengan waktu standby diklaim enam hari serta memiliki berat 37 gram.
GSMARENA | ERWIN Z
Berita terkait
Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang
1 hari lalu
Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.
Baca SelengkapnyaKisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas
2 hari lalu
Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.
Baca SelengkapnyaSeperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia
2 hari lalu
Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.
Baca SelengkapnyaTop 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing
2 hari lalu
Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel
Baca SelengkapnyaZulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina
2 hari lalu
Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.
Baca SelengkapnyaFilipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan
2 hari lalu
Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan
Baca SelengkapnyaCina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing
2 hari lalu
Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas
Baca SelengkapnyaTerkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara
2 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaTerkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram
3 hari lalu
Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.
Baca SelengkapnyaMenlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional
3 hari lalu
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.
Baca Selengkapnya