Ilustrasi Brontosaurus. Davide Bonadonna, Milan, Italy. Creative commons license CC- BY NC SA
TEMPO.CO, Liverpool - Nama Gassiosaurus mungkin lebih tepat diberikan kepada Brachiosaurus, dinosaurus pemakan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lampau. Hasil penelitian sekelompok ilmuwan menunjukkan emisi gas yang dikeluarkan dinosaurus raksasa alias kentut itu kemungkinan cukup besar untuk memanaskan bumi.
Sauropoda atau dinosaurus pemakan tumbuhan dicirikan sebagai binatang bertubuh superbesar, seperti Apatosaurus (dulu dinamai Brontosaurus) dan Brachiosaurus. Di masa mereka hidup, pada era Mesozoikum—mulai 250 juta tahun lalu sampai dinosaurus punah 65 juta tahun silam—iklim bertambah panas dan basah. Tidak ada binatang saat ini yang bisa dibandingkan dengan binatang raksasa tersebut.
Para peneliti menemukan gas metana yang dihasilkan semua Sauropoda di dunia akan mencapai 520 juta ton per tahun. Jumlah itu setara dengan total metana yang diproduksi aktivitas manusia dan alam saat ini.
Tim peneliti yang dipimpin David Wilkinson dari John Moores University di Liverpool, Inggris, berusaha memperoleh perkiraan akurat tentang berapa banyak gas itu bisa dihasilkan dinosaurus besar. Namun hasil perhitungan mereka masih didasari asumsi.
Gas rumah kaca metana adalah produk sampingan alami dari proses pencernaan hewan pemakan tumbuhan, terutama ruminansia, seperti sapi dan unta. Para peneliti menduga, sama seperti sapi, Sauropoda memiliki banyak bakteri penghasil metana dalam usus untuk membantu pencernaan makanan berserat.
Saat ini, tidak ada cara untuk mengetahui jenis bakteri yang hidup dalam sistem pencernaan dinosaurus, gas apa yang diproduksi, atau bagaimana sistem pencernaan dinosaurus. Namun Wilkinson menduga mereka akan menghasilkan metana seperti binatang yang hidup sekarang.
"Untuk memproses begitu banyak tumbuhan, mereka harus mengandalkan mikroba dalam sistem pencernaan mereka," kata Wilkinson, "tapi kami belum bisa memastikan."
Para ilmuwan terpaksa menggunakan model matematika untuk menentukan berapa banyak gas yang dihasilkan proses pencernaan binatang raksasa itu. Mereka mengolah data produksi metana mamalia modern yang diperbesar hingga mencapai ukuran Sauropoda.
Dalam kalkulasi mereka, para peneliti mengasumsikan 10 Sauropoda, masing-masing seberat 20 ribu pound atau 9.071 kilogram, berkeliaran di atas lahan habitat Mesozoikum rimbun seluas 1 kilometer persegi. "Kami mengambil nilai tengahnya," kata Wilkinson, "kami mencoba cukup konservatif."
Mereka menemukan 10 Sauropoda akan menyumbangkan 7,6 ton metana setiap tahun. Dengan mengalihkan angka ini untuk mencakup luas lahan yang diperkirakan menjadi habitat dinosaurus, para peneliti memperoleh angka lebih dari 550 juta ton metana yang dihasilkan setiap tahun.