Tim Penemu Gelombang Gravitasi Dihadiahi Rp 39,7 Miliar  

Reporter

Editor

Erwin prima

Rabu, 4 Mei 2016 08:38 WIB

Teknisi Laser Interferometer Gravitational-wave Observatory (LIGO) melakukan pemeriksaan optik besar do LIGO Laboratory. Para ilmuwan mengatakan pada 11 Februari 2016 yang mereka miliki untuk pertama kalinya terdeteksi gelombang gravitasi, riak dalam ruang dan waktu dihipotesiskan oleh fisikawan Albert Einstein abad yang lalu, dalam sebuah penemuan penting yang membuka jendela baru untuk mempelajari kosmos. REUTES Para ilmuwan mengatakan pada 11 Februari 2016 yang mereka miliki untuk pertama kalinya terdeteksi gelombang gravitasi, riak dalam ruang dan waktu dihipotesiskan oleh fisikawan Albert Einstein abad yang lalu, dalam sebuah penemuan penting yang membuka jendela baru untuk mempelajari kosmos. REUTERS

TEMPO.CO, Washington DC - Para ilmuwan yang mendeteksi langsung untuk pertama kalinya gelombang gravitasi mendapat hadiah US$ 3 juta (Rp 39,7 miliar).

Pada Februari, para peneliti proyek Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) mengumumkan bahwa detektor mereka telah merekam bukti gelombang gravitasi—riak pada struktur ruang-waktu. Keberadaan gelombang gravitasi ini telah diprediksi oleh Albert Einstein pada 1916 dalam teorinya tentang relativitas umum.

“Riak tersebut dihasilkan oleh merger dari dua lubang hitam, yang masing-masing memiliki sekitar 30 kali massa matahari,” kata anggota tim LIGO.

Berita penemuan itu menyebar cepat di seluruh dunia, mengagetkan para ilmuwan dan orang awam. Kini, tim tersebut mendapat US$ 3 juta dalam bentuk penghargaan khusus dari Breakthrough Prize Foundation.

"Penemuan ini memiliki makna besar. Pertama, sebagai bukti terhadap relativitas umum dan prediksi interaksi lubang hitam, dan kedua sebagai awal dari astronomi baru yang akan mengungkapkan alam semesta melalui media yang berbeda," ujar astrofisikawan Stephen Hawking, yang memenangi hadiah khusus serupa pada 2013. "Tim LIGO layak mendapat Penghargaan Penemuan Khusus."

Tiga pendiri proyek LIGO—Ronald Drever dan Kip Thorne dari California Institute of Technology di Pasadena, serta Rainer Weiss dari Massachusetts Institute of Technology di Cambridge—akan berbagi US$ 1 juta. “Sisanya, US$ 2 juta, dibagi di antara 1.005 penulis laporan penemuan itu, serta tujuh orang lain yang berkontribusi penting untuk upaya LIGO,” tutur perwakilan Breakthrough Prize.

The Breakthrough Prize Foundation memberikan penghargaan tahunan US$ 3 juta pada Life Sciences (hingga lima per tahun), Fisika Fundamental (satu per tahun) dan Matematika (satu per tahun), serta hadiah "khusus" yang dapat diberikan setiap saat. Tim LIGO mendapat hadiah khusus dalam Fisika Fundamental.

"Prestasi luar biasa ini memungkinkan kita mengamati untuk pertama kalinya beberapa cara kerja yang luar biasa dari teori Einstein," ucap Edward Witten, Ketua Komite Pemilihan Fisika Fundamental.

SPACE | ERWIN Z.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

4 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

5 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

14 jam lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

19 jam lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

21 jam lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

1 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

1 hari lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

1 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya