Jam Paling Akurat Ini Pakai Metode Fisika

Reporter

Rabu, 4 Mei 2016 23:00 WIB

Jam yang menggunakan resonansi atom atau biasa disebut atomic watch. trait-dunion.net

TEMPO.CO, Garching - Jika ada predikat jam paling akurat sejagat, pasti disematkan pada jam atomik. Jam dengan teknologi canggih ini memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang sangat terukur untuk melacak getaran atom.

Jam atomik versi lama melacak atom yang bergetar pada frekuensi gelombang mikro, sedangkan generasi terbarunya menggunakan frekuensi optik yang jauh lebih cepat. Sementara jam atomik gelombang mikro dapat disesuaikan dengan transmisi satelit, tidak demikian dengan jam atomik optik. Sinyal dari transmisi satelit terlalu berisik bagi jam atomik berbasis frekuensi optik.

Kini rekor baru untuk transmisi jam atomik telah ditetapkan. Prestasi ini, yang melibatkan sebuah serat optik sepanjang lebih dari 900 kilometer, bisa membuka jalan untuk penyesuaian jaringan global serta pengujian fisika dasar.

Katharina Predehl dari Max Planck Institute of Quantum Optics di Garching, Jerman, dan rekan-rekannya mengirimkan sinyal laser dari jam atomik optik dari Lembaga Metrologi Nasional Jerman di Braunschweig ke penerima mereka di Institut Max Planck. Jarak kedua kota sekitar 600 kilometer.

Hasilnya, ketidakpastian frekuensi sinyal yang datang hanya sebesar 4 x 10^-19 detik, atau sekitar 1.000 kali lebih akurat dibanding sinyal yang ditransmisikan lewat metode satelit. Ini berarti dua jam atomik optik bisa disinkronkan dari jarak jauh.

Percobaan terbaru ini cukup untuk mengalahkan rekor sebelumnya, yakni sinyal laser yang dikirimkan melalui serat optik sepanjang 146 kilometer yang membentang lebih dari 70 kilometer.

Atas hasil ini, Predehl menyarankan agar jaringan jam optik ini dipakai di seluruh dunia. "Itu adalah mimpi kami," kata dia, beberapa hari lalu. Kini pembicaraan tentang jaringan jam di Eropa sedang dalam proses.

Menurut Predehl, kendati jaringan jam tidak selalu mempengaruhi ketepatan waktu sehari-hari, keberadaan jam yang akurat sangat penting untuk mengukur potensi perubahan konstanta pada fisika dasar atau sekadar menguji relativitas umum. "Meskipun masih diterima hingga saat ini, teori relativitas Einstein kemungkinan rusak jika diukur dengan lebih akurat," kata dia.

NEWSCIENTIST | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

11 jam lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

3 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

4 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

4 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

10 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

11 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

11 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

12 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

13 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

14 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya