Labuhan Merapi, Cara Warga Mensyukuri Gunung Berapi  

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 9 Mei 2016 16:15 WIB

Sejumlah abdi dalem mengikuti upacara adat Labuhan Merapi di Lereng Gunung Merapi, Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, 9 Mei 2016. Upacara adat yang diikuti oleh ratusan abdi dalem dan masyarakat itu menjadi rangkaian peringatan naik takhta Sultan Hamengku Buwono X. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Sleman - Surono, tenaga ahli Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, menyatakan keberadaan Gunung Merapi di empat kabupaten harus disyukuri, bukan ditakuti.

Menurut dia, gunung api itu justru menjadi berkah bagi masyarakat yang berada di sekitarnya. Manfaat alam melalui keberadaan gunung itu sangat terasa, dari tanaman, pasir, batu, hingga kawasan wisata.

Mbah Rono, sapaan akrab mantan Kepala Badan Geologi ini, mengatakan hal itu saat mengikuti acara Labuhan Merapi yang diadakan setiap tahun. Masyarakat lereng Merapi bisa menjadi contoh bagaimana bersyukur dan hidup harmoni di lingkungan dengan banyak risiko alam.

"Yang saya tahu, dengan Labuhan Merapi, masyarakat mencoba hidup harmoni. Saya masih sempatkan datang, tadi malam ikut menonton wayang. Masyarakat di sini berkumpul mensyukuri berkah Merapi," kata Mbah Rono, Senin, 9 Mei 2016.

Puncak acara Labuhan Gunung Merapi dilaksanakan Senin pagi, 9 Mei. Arak-arakan uborampe sesaji dimulai dari pendapa petilasan Mbah Maridjan menuju Pos 1 atau pelataran Srimanganti. Ratusan warga, wisatawan, relawan, dan tim SAR ikut proses ini.

Mbah Rono menambahkan, gunung api aktif Merapi memang mempunyai ancaman bencana yang besar, seperti erupsi yang terjadi pada 2010 silam. Namun letusan seperti itu tidak terjadi setiap tiga atau empat tahun. Sebab, untuk mengumpulkan kekuatan magma, diperlukan waktu yang sangat lama.

"Karena memerlukan waktu untuk mengisi energi. Sampai saat ini baru sekitar enam tahun. Merapi pasti menepati janji," ujarnya.

Labuhan Merapi dilaksanakan sejak Minggu, 8 Mei. Adapun puncaknya, Labuhan Alit, diselenggarakan hari ini. Uborampe diarak dan dipimpin oleh juru kunci, Mas Kliwon Suraksohargo, beserta abdi dalem Keraton Yogyakarta dan warga ke Pos I Srimanganti.

Juru kunci itu mengatakan, secara umum, Labuhan Merapi dilaksanakan setiap bulan Rajab. Puncak acaranya pada 30 Rajab. Doa-doa dipanjatkan dengan diawali dengan bacaan surat Al-Fatihah.

"Intinya berdoa memanjatkan rasa syukur warga lereng Merapi. Selain itu, memohon keselamatan dari mara bahaya kepada Allah," tutur juru kunci Merapi pengganti Mbah Maridjan tersebut.

M. SYAIFULLAH


Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

7 jam lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

8 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

8 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

11 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

11 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

15 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

22 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

26 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

30 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

31 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya