Gajah Yani Diduga Mati karena Radang Paru-paru  

Reporter

Kamis, 12 Mei 2016 15:43 WIB

Yani, Gajah Sumatera berusia 37 Tahun tengah terbaring lemas dibawah terpal di Kebun Binatang, Bandung, Jawa Barat, 11 Mei 2016. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Tim dokter hewan gabungan selesai mengotopsi atau nekropsi tubuh gajah Yani, satwa koleksi Kebun Binatang Bandung yang mati pada Rabu malam, 11 Mei 2016. Nekropsi dilakukan hari ini di belakang kandang gajah, lokasi Yani dibiarkan sekarat selama satu minggu di dalam tenda biru.

"Nekropsi dimulai pukul 09.00 dan selesai pukul 11.00. Lebih cepat dari perkiraan kami. Biasanya tiga jam," kata Srimuji Artiningsih, Kepala Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, saat konferensi pers di Kebun Binatang Bandung di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Kamis, 11 Mei 2016.

Srimuji mengatakan proses nekropsi yang dipimpin dokter hewan dari Taman Safari Indonesia, Yohana Tri Hastuti, itu dilakukan oleh sembilan dokter hewan dan tiga paramedis. Diagnosis sementara, gajah Yani diduga mati karena menderita radang paru-paru. Kesimpulan tersebut diambil karena tim dokter hewan gabungan menemukan perubahan-perubahan bentuk dan warna pada beberapa organ dalam gajah Yani.

"Perubahan ada pada paru-paru, limpa, dan organ hati. Limpa ada bintil-bintil dan di hati juga ada peradangan, mungkin itu penyebab kematiannya," ucapnya.

Penyebab kematian gajah Yani yang paling akurat baru bisa dipastikan tiga bulan ke depan setelah hasil tes darah oleh tim Laboratorium Balai Veteriner Subang Balai Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan Cikole selesai. "Kita merujuk juga pada laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor," tutur Srimuji.

Di tempat yang sama, Yohana Tri Hastuti menjelaskan, radang paru-paru merupakan penyakit umum pada gajah. "Tidak hanya gajah, tapi hewan besar lainnya juga umum menderita radang paru-paru. Gejala awal biasanya batuk-batuk berdahak dan berat badan turun sampai kurus," ucapnya.

PUTRA PRIMA PERDANA

Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

18 jam lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

21 jam lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

8 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

18 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

23 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

28 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

54 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya