Lengan Popeye Manusia Neanderthal Mirip Pemain Tenis

Reporter

Selasa, 17 Mei 2016 04:10 WIB

TEMPO.CO, Cambridge - Sebuah penelitian di Inggris menguak rahasia di balik kekuatan lengan manusia Neanderthal. Lengan yang kokoh ternyata bukan disebabkan oleh aktivitas berburu dengan tombak, seperti yang selama ini diyakini para ilmuwan.

Manusia Neanderthal (Homo neanderthalensis) dikenal sebagai manusia purba paling perkasa. Postur tubuhnya jauh lebih besar ketimbang manusia modern dengan kekuatan lengan yang luar biasa. Bahkan manusia Neanderthal mendapat julukan Popeye--tokoh kartun pelaut Amerika Serikat yang memiliki lengan sangat kuat dan bentuknya menggembung disertai tato bergambar jangkar.

Itu semua terjadi karena mereka terlalu sering menggores kulit binatang untuk membuat pakaian dan tempat tinggal. "Neanderthal memiliki tubuh bagian atas yang benar-benar menarik," kata peneliti Colin Shaw, antropolog biologi di University of Cambridge, seperti dikutip dari Live Science. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE.

"Satu-satunya populasi manusia modern yang memiliki sedikit kesamaan dengan kondisi pada manusia Neanderthal adalah pemain tenis. Mereka harus berulang-ulang memukul bola tenis secara agresif selama bertahun-tahun," ujar Shaw.

Dalam penelitiannya, Shaw, bersama rekan-rekannya di Pennsylvania State University dan University of Oxford, mempelajari kekuatan lengan kanan 13 responden laki-laki. Aktivitas listrik dalam otot diukur sewaktu mereka melakukan tiga macam gerakan menusukkan tombak yang berbeda.

Ketiga gerakan itu adalah gerakan menusuk dan menarik tombak secara cepat, gerakan menusuk berulang-ulang, dan menusuk disertai mendorong tombak jauh ke depan. Tim peneliti juga menganalisis empat macam gerakan lengan menggaruk karpet.

Percobaan dilakukan terhadap responden laki-laki karena kerangka Neanderthal yang paling banyak dianalisis oleh para ilmuwan berjenis kelamin laki-laki. Minimnya jumlah spesimen manusia perempuan membuat analisis kekuatan lengan sulit untuk dilakukan.

Para peneliti menemukan, gerakan menusukkan tombak menyebabkan aktivitas otot meningkat secara signifikan di sisi kiri tubuh responden. Kondisi berlawanan dijumpai pada fosil Neanderthal. Gerakan mendorong tombak--yang digambarkan sebagai aktivitas berburu--dinilai tidak dapat menguak misteri kekuatan lengan manusia Neanderthal.

Sebaliknya, gerakan menggaruk karpet--yang digambarkan sebagai aktivitas menggores kulit binatang--menyebabkan aktivitas otot yang jauh lebih tinggi di sisi kanan tubuh responden. Hasil ini menunjukkan kecenderungan yang mirip seperti yang dijumpai pada kerangka Neanderthal.

Shaw mengatakan berburu memang menjadi aktivitas yang penting bagi manusia Neanderthal. Tapi penelitian timnya memperlihatkan sebagian besar waktu manusia Neanderthal justru dihabiskan untuk melakukan tugas-tugas lain. "Seperti menggores kulit binatang besar," kata dia.

Kulit binatang diperlukan untuk membuat pakaian dan tempat tinggal. Keduanya sangat penting untuk membuat tubuh tetap hangat selama cuaca dingin. Teori ini semakin tepat lantaran alat penggores adalah artefak, yang paling sering ditemukan di situs fosil Neanderthal. Alat ini biasa digunakan untuk mengikis bagian yang tidak diinginkan dari kulit binatang.

Shaw mengatakan manusia modern (Homo sapiens) tidak menun jukkan kecenderungan serupa, meski hidup pada waktu dan tempat yang kurang-lebih sama seperti manusia Neanderthal. "Manusia modern menggunakan alat yang efektif sehingga tidak perlu bersusah payah menggores kulit binatang," kata Shaw.

LIVE SCIENCE | PLOS ONE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

9 Januari 2024

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

Kate Middleton atau Catherine, Putri Wales lahir pada 9 Januari 1982 dan tepat hari ini usianya menginjak 42 tahun. Silsilahnya?

Baca Selengkapnya

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

9 Januari 2024

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

Kate Middleton genap 42 tahun. Bagaimanakah perjalanan hidupnya sejak kecil lalu menjadi istri Pangeran William, Putra Mahkota, Kerajaan Inggris Raya

Baca Selengkapnya

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

9 November 2023

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

British Council Indonesia memaparkan hasil kerja sama Inggris Raya dengan Indonesia dalam sektor pendidikan dan Bahasa Inggris.

Baca Selengkapnya

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

10 Oktober 2023

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

Uji baru mengkonfirmasi kekunoan jejak kaki manusia purba di New Mexico, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

15 Juli 2023

Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

Penyelenggaraan Goodwood Festival of Speed 2023 pada hari ini, Sabtu, 15 Juli 2023, harus ditiadakan karena cuaca buruk.

Baca Selengkapnya

Inggris Raya dan Irlandia Bidik Tuan Rumah Bersama Euro 2028, Italia Melamar untuk Euro 2032

12 April 2023

Inggris Raya dan Irlandia Bidik Tuan Rumah Bersama Euro 2028, Italia Melamar untuk Euro 2032

UEFA akan mengevaluasi setiap tawaran tuan rumah Euro dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Selengkapnya

Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

28 Maret 2023

Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

Humza Yousaf, Muslim keturunan Pakistan, terpilih menjadi pemimpin Skotlandia, yang berjanji berjuang untuk merdeka dari Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

Logo Penobatan Raja Charles Dekat dengan Alam, Ini Maknanya

12 Februari 2023

Logo Penobatan Raja Charles Dekat dengan Alam, Ini Maknanya

Lambang resmi yang akan digunakan dalam penobatan Raja Charles pada bulan Mei mendatang menggambarkan perhatian raja pada kampanye lingkungan.

Baca Selengkapnya

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

15 Januari 2023

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

Museum itu disebut sebagai museum purbakala terbesar di Pulau Sumatera.

Baca Selengkapnya

Hari Halloween 31 Oktober: Menengok Sejarah Halloween

31 Oktober 2022

Hari Halloween 31 Oktober: Menengok Sejarah Halloween

Halloween berasal dari festival yang dilakukan oleh bangsa Celtic kuno bernama Samhain.

Baca Selengkapnya