Ini Manfaat Cacing Pipih yang Jarang Diketahui  

Reporter

Rabu, 18 Mei 2016 05:15 WIB

Cacing pipih planaria. Sciences.usca.edu

TEMPO.CO, Cambridge - Cacing pipih, hewan yang memiliki daya regenerasi tinggi, ternyata punya manfaat besar dalam membantu penyembuhan berbagai penyakit mata pada manusia. Tentu bukan cacing itu yang dibuat obat mata, melainkan peta gennya yang membantu para ilmuwan mempelajari indera penglihatan tersebut.

Para ilmuwan telah meneliti kemampuan spesial Planarian--salah satu jenis cacing pipih--yang mampu menumbuhkan kembali bagian tubuhnya yang putus. Penelitian berfokus pada isolasi gen yang terlibat dalam pembentukan dan pengembangan mata.

"Kami percaya genom ini berperan penting sebagai model untuk mempelajari perkembangan mata dan penyakit mata pada manusia," kata Profesor Peter Reddien, peneliti dari Massachusetts Institute of Technology, dalam jurnal Cell Report, seperti dilansir Dailymail.

Seluruh urutan genom mata Planarian kini berhasil diterjemahkan. Urutan genom ini, ucap Reddien, menyediakan daftar paling komplet genom yang terlibat dalam biologi mata dan sistem pemodelan mata. "Data ini dapat digunakan untuk mempelajari fungsi gen-gen mata secara cepat," ujarnya.

Data itu sekaligus melengkapi data genom mata dari lalat buah Drosophila yang telah didokumentasikan secara lengkap oleh para ilmuwan sejak beberapa dekade lalu. Mata majemuk Drosophila inilah yang sebelumnya banyak digunakan sebagai model untuk mempelajari pengembangan mata.

Namun cacing pipih menyajikan sebuah garis penelitian yang baru. Reddien bersama mahasiswa pascasarjana, Sylvain Lapan, menganalisis lebih dari 2.000 mata Planarian. Mereka menemukan 600 gen aktif dan mempelajari 200 di antaranya secara lebih terperinci.

Beberapa gen yang diidentifikasi punya peran yang sama seperti mata vertebrata, tapi tak ditemukan di mata lalat buah. Misalnya gen-gen yang terlibat dalam perkembangan mata, usia degenerasi makula, serta sindrom usher, gangguan yang menyebabkan degradasi progresif pada retina mata.

Salah satu gen kunci adalah transcription factor ovo, gen yang mengaktifkan ekspresi gen lain saat pembentukan mata. Gen ovo sebelumnya tidak pernah dikaitkan dengan pembentukan mata, hingga penelitian terbaru menyatakan sebaliknya bahwa gen ini sangat vital bagi regenerasi mata cacing Planarian.

Dalam percobaannya, Reddien dan Lapan mematikan fungsi gen ovo. Lalu mereka memotong kepala cacing Planarian. Hasilnya, cacing tersebut menumbuhkan kepala tanpa mata. Proses regenerasi mata tidak dapat dilakukan tanpa kehadiran gen ovo.

"Planarian menggunakan mekanisme yang sama untuk pembentukan mata selama homeostasis, regenerasi, dan perkembangan embrio," ujar Lapan.

Reddien menuturkan mata cacing Planarian sangat berbeda dibanding mata lalat buah. Penelitian mata Planarian membawa mereka ke penemuan peran penting gen ovo dalam pembentukan dan pengembangan mata. "Kami sekarang tahu bagaimana gen ovo mengatur pembentukan mata," ujarnya.

DAILYMAIL | CELL REPORTS | AMRI MAHBUB




Berita terkait

Ubah Darah Jadi Gel, Pembalut dari Biopolimer Ini Anti-Bocor

59 hari lalu

Ubah Darah Jadi Gel, Pembalut dari Biopolimer Ini Anti-Bocor

Peneliti di Amerika menawarkan solusi pembalut menstruasi yang anti-bocor. Bisa kurangi risiko bocor yang bikin tak nyaman setiap perempuan.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara Persemakmuran Inggris dan Tujuan Dibentuknya

30 Mei 2024

Daftar Negara Persemakmuran Inggris dan Tujuan Dibentuknya

Apakah Anda mengetahui apa itu negara persemakmuran Inggris? Ketahui informasi lengkapnya berikut ini, termasuk daftar negara yang bergabung.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

18 April 2024

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

18 April 2024

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

15 April 2024

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

9 Januari 2024

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

Kate Middleton atau Catherine, Putri Wales lahir pada 9 Januari 1982 dan tepat hari ini usianya menginjak 42 tahun. Silsilahnya?

Baca Selengkapnya

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

9 Januari 2024

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

Kate Middleton genap 42 tahun. Bagaimanakah perjalanan hidupnya sejak kecil lalu menjadi istri Pangeran William, Putra Mahkota, Kerajaan Inggris Raya

Baca Selengkapnya

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

9 November 2023

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

British Council Indonesia memaparkan hasil kerja sama Inggris Raya dengan Indonesia dalam sektor pendidikan dan Bahasa Inggris.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya