Arkeolog: Cina Sudah Produksi Bir Sejak 5000 Tahun Lalu

Reporter

Selasa, 24 Mei 2016 14:35 WIB

AP/Petr David Josek

TEMPO.CO, Jakarta - Orang-orang Cina kuno diperkirakan sudah mulai menikmati kelezatan bir sejak 5.000 tahun lalu. Hal itu terlihat dari bukti arkeologi yang disampaikan oleh para peneliti Cina dan Amerika Serikat pada Senin, 23 Mei 2016.

Sejauh ini, catatan tertulis paling awal tentang bir di Cina ada pada inskripsi pada tulang-tulang peramal dari masa akhir dinasti Shang sekitar 3.000 tahun lalu, yang menunjukkan orang-orang Cina kuno menggunakan rendaman biji-bijian seperti jewawut, barley, dan gandum sebagai bahan utama pembuatan bir.

Namun beberapa studi menyampaikan hipotesis bahwa tradisi pembuatan bir Shang berawal dari periode Neolitikum Yangshao sekitar 5.000 sampai 7.000 tahun lalu, ketika desa-desa pertanian skala luas dibangun di lembah Sungai Kuning.

Dalam studi baru, para peneliti menggali dua lubang bawah tanah yang berasal dari masa 3.400 sampai 2.900 SM di Mijiaya, sebuah situs arkeologi dekat anak Sungai Wei di bagian utara Cina.

Tiga tipe bejana ditemukan di kedua lubang itu: pot-pot bermulut lebar, corong-corong, dan bejana jiandiping, semuanya mengandung residu kekuningan pada permukaan bagian dalamnya.

Bentuk dan gaya bejana-bejana itu menunjukkan mereka digunakan untuk tahapan khas dalam proses pembuatan bir: pemasakan, penyaringan, dan penyimpanan menurut laporan peneliti di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Menariknya, masing-masing lubang juga memiliki satu kompor tembikar, yang bisa menjadi peralatan pemanas untuk memanaskan tumbukan biji-bijian dalam kegiatan pemasakan.

Analisis morfologis pati biji-bijian dan fitolit--silika yang diproduksi oleh tumbuhan-- yang ditemukan di dalam artifak mengungkap adanya milet sorgum manis, barley, jali, dan umbi-umbian, kata Jiajing Wang dari Stanford University yang memimpin studi itu.

Beberapa pati biji-bijian itu ada pola lubang kerusakan yang cocok dengan perubahan morfologi yang berkembang selama perendaman dan penumbukan yang diamati selama proses percobaan pembuatan bis, kata Wang.

Mereka juga menemukan keberadaan oksalat, hasil ikutan proses pembuatan bir, pada beberapa artefak, yang lebih lanjut mendukung penggunaannya sebagai bejana untuk pembuatan bir.

"Menurut pengetahuan kita, data-data kami memberikan bukti langsung paling awal dari produksi bir in situ di Cina, menunjukkan bahwa teknik pembuatan bir yang lebih maju dikembangkan sekitar 5.000 tahun lalu," kata Wang dan koleganya dalam makalah mereka.

Selain itu, menurut mereka, identifikasi residu barley pada artefak-artefak di Mijiaya mewakili keberadaan barley paling awal di Cina, mendorong ke belakang kedatangan tanaman pangan tersebut ke Cina sekitar 1.000 tahun.

Barley pertama dibudidayakan di Eurasia Barat dan kemudian diperkenalkan ke Cina, kemungkinan melalui daerah padang rumput Asia Tengah, tapi waktu dan sifat awal adopsi tanaman itu di Cina belum dipahami.

Studi baru menunjukkan bahwa tanaman itu mungkin digunakan sebagai bahan pembuatan bir lama sebelum menjadi tanaman pokok pertanian.

"Produksi dan konsumsi bir Yangshao bisa jadi berkontribusi pada kemunculan masyarakat hierarkis di Central Plain, wilayah yang dikenal sebagai 'tempat lahir peradaban Cina'," menurut makalah para peneliti yang dikutip oleh kantor berita Xinhua.

ANTARA

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

7 menit lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

1 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

21 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

22 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya