TEMPO.CO, San Francisco - Samsung Galaxy S7 Edge dibanderol sekitar kurang dari US$ 800 (Rp 11 juta). Sementara ponsel Android Solarin baru ini dibanderol sekitar $ 14.000 (Rp 191 juta).
Tim di belakang Solarin, Sirin Labs, mengumumkan rincian tentang ponsel super mahal ini Selasa, 31 Mei 2016. Ponsel itu dirancang untuk pebisnis internasional yang ingin menyimpan informasi pribadi sensitif. Menurut perusahaan, ponsel itu menggunakan teknologi enkripsi komunikasi sama dengan militer.
Ponsel Solarin ini didukung penyimpanan internal 128GB, RAM 4GB dan prosesor delapan inti Snapdragon 810 2GHz. Ia juga menawarkan lima antena dan 24 band LTE, mencapai kecepatan data hingga 4,6 Gbps.
Meski sangat mengesankan, tapi spesifikasi itu cukup banyak serupa dengan Samsung Galaxy S7 Edge. S7 Edge nyatanya memiliki prosesor yang lebih baik, Snapdragon 820, meskipun penyimpanan internal hanya 32GB. Tidak hanya itu, ponsel Solarin 5,5 inci ini memiliki berat lebih dari 0,5 pound (227 gram).
Selain enkripsi built-in, perbedaan Solarin ada di bagian belakang. Ada kamera 23,8 megapiksel dan sensor sidik jari dikelilingi oleh kulit Italia, serta switch keamanan khusus. Anda dapat menekannya untuk memastikan keamanan maksimum selama panggilan telepon atau saat mengirim pesan.
Sirin Labs, pembuat ponsel ini, mendapatkan pendanaan US$ 72 juta dari beberapa orang tahun lalu, termasuk dari Moshe Hogeg, pendiri aplikasi pesan terbatas Yo.
