BMKG Ungkap Penyebab Gelombang Tinggi dan Banjir Rob  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Selasa, 7 Juni 2016 19:20 WIB

Sepasang suami istri berdoa di makam yang terendam rob di Kampung Tambakrejo, Semarang Utara, 2 Juni 2016. Sejumlah makan di kawasan ini terendam banjir air laut yang juga merendam Jalur Pantura Semarang hingga ketinggian satu meter. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam beberapa hari ini wilayah Pantai Utara di Pulau Jawa diserang gelombang tinggi dan banjir rob. Menurut Yunus S. Swarinoto, Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hal tersebut disebabkan pengaruh astronomi terjadinya bumi, bulan, dan matahari yang berada dalam satu garis lurus (spring tide).

Walhasil, tinggi muka laut menjadi naik, dan muncul gelombang tinggi di laut. Hal ini, kata Yunus, merupakan siklus rutin bulanan yang normal. Namun ini menjadi berbahaya karena bersamaan dengan terjadinya anomali positif tinggi muka air laut di wilayah Indonesia setinggi 15-20 sentimeter.

"Kondisi ini memberikan dampak yang menimbulkan kerugian materi di beberapa wilayah, seperti pesisir Jakarta, Pekalongan, dan Semarang," kata Yunus dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 7 Juni 2016. BMKG memprediksi gelombang dan banjir rob akan berlangsung selama dua hari ke depan.

Berbeda halnya dengan gelombang pasang yang terjadi di barat Sumatera dan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur. Selain karena pengaruh yang sama seperti banjir rob, di wilayah selatan diperkuat dengan adanya penjalaran alun (swell) yang dibangkitkan dari pusat tekanan tinggi subtropis di barat daya Australia.

Gelombang tinggi tersebut diprediksi masih akan terjadi hingga lima hari ke depan. Beberapa daerah yang akan terkena, di antaranya perairan utara dan barat Aceh, perairan barat Nias–Mentawai, perairan Bengkulu–Kepulauan Enggano, perairan barat Lampung, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, dan perairan selatan Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga, terutama masyarakat pesisir pantai barat Sumatera dan selatan Jawa hingga NTT untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gelombang tinggi," kata Yunus.

EGI ADYATAMA


Berita terkait

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

3 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

4 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

5 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

5 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

12 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

19 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

21 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

21 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

1 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya