Ilmuwan Soal Jurassic Park: Dinosaurus Belum Bisa Dikloning

Reporter

Jumat, 10 Juni 2016 03:05 WIB

Dua ekor "dinosaurus hidup" saling berhadapan di Natural History Museum, di Los Angeles, California, 27 Agustus 2014. Tommaso Boddi/WireImage

TEMPO.CO, Raleigh - Dinosaurus untuk saat ini tak bisa dikloning. Begitulah pernyataan para ilmuwan yang belum juga berhasil memulihkan deoxyribonucleic acid (DNA), yang penting untuk kloning.


Penegasan itu dikeluarkan sekelompok ahli yang berusaha mengungkap misteri DNA dari tulang dinosaurus.

“Kami memang menemukan DNA dalam tulang, tapi kami tidak bisa urutkan itu, sudah rusak,” ujar Mary Schweitzer, peneliti paleontologi molekuler dari North Carolina State University, Amerika Serikat, seperti dikutip dari Live Science. “Dinosaurus akan tetap menjadi misteri.”

Schweitzer dan tim pernah berhasil menganalisis jaringan lunak, seperti pembuluh darah, dari dinosaurus berparuh bebek dari kurun waktu 80 juta tahun silam. Tapi tetap saja mereka belum berhasil menemukan langkah untuk memulihkan DNA dinosaurus, kunci untuk membuat “Jurassic Park”.

Dia tidak terkejut saat menemukan DNA dalam tulang dinosaurus. Sebab, tulang terdiri atas mineral yang disebut hidroksiapatit, yang memiliki afinitas kuat untuk biomolekul tertentu, termasuk DNA.


Bahkan para peneliti sering menggunakan mineral ini untuk memurnikan dan mengekstrak DNA. “DNA terlalu rentan terkontaminasi dan sulit untuk ditafsirkan.”


Jadi, bisa dibilang DNA dinosaurus adalah syarat mutlak untuk mengkloning reptil raksasa itu. Sayangnya, molekul ini ikut membusuk saat suatu organisme mati. Sel tubuh dan usus mikroba tanah perlahan mendegradasi DNA.

“Belum lagi radiasi cahaya ultraviolet, oksigen, air, dan senyawa kimia lainnya yang mempercepat pembusukan DNA,” kata Beth Shapiro, pakar evolusi dan biologi ekologi dari University of California, Santa Cruz. Semua itu akan memecah cetak biru makhluk hidup ini menjadi potongan lebih kecil sampai akhirnya tak tersisa.

Pemulihan DNA tertua yang berhasil dilakukan adalah DNA milik fosil kuda berumur 700 ribu tahun yang ditemukan di ladang emas beku di Klondike, Yakon, Kanada. Shapiro turut dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada 2013. Dia belum tahu berapa lama DNA bisa bertahan.

Schweitzer memperkirakan DNA dapat bertahan 5-6 juta tahun. Namun sayangnya ini lebih pendek dari 65 juta tahun lalu, ketika dinosaurus darat punah. “Perlu penelitian lanjutan untuk mengetahui berapa lama dan dalam kondisi apa DNA bisa bertahan,” ujarnya.

Andai para peneliti berhasil menemukan DNA dinosaurus utuh untuk diurutkan, ini berarti akan didapat seluruh genom, termasuk junk DNA dan DNA virus yang terdapat dalam tubuh dinosaurus. “Ini yang akan jadi masalah karena dapat menginfeksi tanaman, hewan modern, bahkan manusia,” ucap Schweitzer.

Masalah selanjutnya menemukan organisme inang untuk membantu proses kloning. Scheweitzer mengatakan, “Tidak semua organisme cocok untuk dijadikan inang.

Bagaimana gen proteinnya? Sinyal perkembangannya? Bagaimana dinosaurus, kalaupun nanti lahir, bertahan dalam iklim saat ini? Juga, setidaknya butuh 5.000 individu agar keragaman genetikanya bisa berkembang.”

Sekali lagi, kata dia, masih belum ada cara untuk mengkloning dinosaurus. Yang jelas, Schweitzer menilai kloning dinosaurus adalah hal yang tidak adil bagi dinosaurus itu sendiri. Meski terasa masih amat jauh, setidaknya ilmuwan terus membuka jalan dari waktu ke waktu.

LIVE SCIENCE | NATURE | PLOS ONE | AMRI MAHBUB

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

18 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

19 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

21 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

3 hari lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

3 hari lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya