TEMPO.CO, Seoul - Perusahaan pembuat televisi asal Cina tampaknya mengejar perusahaan Korea dengan sungguh-sungguh pada sektor produk televisi premium. Perusahaan asal Cina membuat produk kelas premium dengan harga jual di bawah US$ 500 atau sekitar Rp 6,7 juta per unit dengan kualitas yang lebih rendah.
Padahal umumnya televisi di kelas premium dijual dengan harga US$ 2.000 atau sekitar Rp 27 juta per unit oleh perusahaan Korea yang memang dikenal menjual produk televisi berkualitas baik. Upaya pengejaran ini dilakukan tujuh perusahaan Cina, yaitu Hisense, TCL, Skyworth, Conga, Haier, Changhong, dan Xiaomi, seperti dilansir Sammobile.com, Selasa, 21 Juni 2016.
Berdasarkan data industri pada 19 Juni, produsen televisi Cina telah meningkatkan pasar mereka dengan strategi harga yang lebih murah dan bantuan subsidi dari pemerintah untuk pasar domestik mereka sendiri di Cina. Pertumbuhan ini bisa disebut mengancam perusahaan-perusahaan Korea yang selama ini telah mendominasi pasar televisi premium.
Berdasarkan data yang dirilis lembaga riset pasar IHS di Korea, posisi perusahaan televisi Korea masih bertahan di urutan satu dengan pangsa pasar 34,2 persen di pasar TV global. Data ini berdasarkan data pengiriman pada kuartal pertama 2016. Namun angka tersebut hanya berselisih poin 2,8 persen dari pangsa pasar produk Cina yang sebesar 31,4 persen.
Dari data pangsa pasar tersebut diketahui bahwa Samsung Electronics memegang porsi pasar 21 persen, sedangkan LG Electronics memegang porsi pasar 13,2 persen. Namun ketujuh merek TV asal Cina juga mulai memasuki peningkatan sepuluh peringkat teratas dengan pasar gabungan mereka.
Perusahaan-perusahaan Cina baru-baru ini membuat gerakan strategis yang ditujukan untuk menumbuhkan pasar TV premium dengan memperluas pasar global. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan Cina adalah dengan memasuki UHD Alliance, sebuah koalisi global yang mempromosikan UHD secara global dan memberikan sertifikasi untuk TV yang telah lulus tes mereka.
Sejauh ini hanya tiga merek Samsung, LG, dan Sony saja yang telah mendapat sertifikasi premium. Hisense dan TCL baru-baru ini bergabung dengan UHD Alliance dan membuat upaya untuk mendapatkan sertifikasi premium dari lembaga tersebut.
SAMMOBILE | BUSINESS KOREA | MAYA NAWANGWULAN
Berita terkait
Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu
7 hari lalu
Pada 35 tahun lalu, pengusaha Jepang Konosuke Matsushita pendiri Panasonic Corporation meninggal. Ini kisahnya membangun perusahaan elektronik itu.
Baca SelengkapnyaZulhas Sebut Impor Produk Elektronik Tidak Dilarang tapi Diatur, Ini Sebabnya
24 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal pembatasan impor produk elektronik yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian.
Baca SelengkapnyaBatasi Impor Produk Elektronik, Kemenperin Harapkan Geliat Produsen Dalam Negeri
25 hari lalu
Kemenperin berharap pengaturan tata niaga impor produk elektronik dapat membuka peluang bagi produsen dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKemenperin Batasi Impor Produk Elektronik Televisi, Mesin Cuci, AC hingga Kulkas
25 hari lalu
Pengaturan arus impor ini sebagai tindak lanjut arahan Joko Widodo perihal kondisi neraca perdagangan produk elektronik pada 2023 yang defisit.
Baca SelengkapnyaKorsleting Listrik Kerap Disebut Penyebab Kebakaran, Begini Cara Mencegahnya
28 Februari 2024
Korsleting listrik kerap disebut penyebab di berbagai peristiwa kebakaran. Apakah penyebabnya dan bagaimana bisa mengantisipasinya?
Baca Selengkapnya78 Autogate di Bandara Soekarno-Hatta Diresmikan, Kini Layanan Pemeriksaan Imigrasi Hanya 15-25 Detik
3 Januari 2024
Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM meresmikan 78 autogate baru di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaDemi IKN Nusantara, Infrastruktur Digital Andal Disiapkan Kemkominfo
7 November 2023
Kementerian Komunikasi dan Informatika menghadirkan infrastruktur digital yang andal dalam mendukung Ibu Kota Nusatara atau IKN.
Baca SelengkapnyaDolar AS Kian Perkasa, Harga Produk Elektronik Mulai Naik?
3 November 2023
Penguatan dolar AS menyebabkan rupiah melemah hingga hampir tembus Rp 16.000 per dolar AS. Inikah penyebab harga produk elektronik naik?
Baca SelengkapnyaEkonom: Dampak Pelemahan Rupiah Dirasakan ke Berbagai Barang
2 November 2023
Ekonom Bhima Yudhistira mengungkapkan dampak pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS). Apa saja?
Baca SelengkapnyaApindo: Sektor Manufaktur Serap Tenaga Kerja Terbanyak di Batam
26 Oktober 2023
Apindo Kota Batam, Kepulauan Riau menyebutkan sektor manufaktur elektronik menjadi penyerap tenaga kerja terbanyak di Kota Batam.
Baca Selengkapnya