Anak Perlu Perlindungan dari Efek Negatif Internet

Reporter

Selasa, 28 Juni 2016 02:00 WIB

Ratusan pelajar melakukan akses internet di atas becak dengan memanfaatkan wifi di jalur "Hot Zone" sepanjang Are Car Free Day, Jl Slamet Riyadi, Solo, Minggu (12/2). Hot Zone yang dipasang sepanjang tujuh kilometer yang membentang di jalan Slamet Riyadi di Solo merupakan jalur internet gratis terpanjang di Indonesia. Tempo/Andry Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua dan berbagai pemangku kepentingan lainnya harus bekerja sama dalam melindungi anak dari risiko negatif internet yang bisa menimbulkan berbagai macam bahaya, kata Pakar Perlindungan Anak UNICEF Asia Timur-Pasifik Afrooz Kaviani Johnson.

"Melalui internet dan teknologi digital, anak-anak bisa terekspos pada bentuk risiko yang berbeda-beda dan bentuk bahaya yang baru," kata Afrooz dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan bahwa internet dapat membawa banyak hal positif dan keuntungan yang besar apabila dimanfaatkan dengan benar, sebaliknya internet juga akan berimplikasi pada keamanan anak apabila dimanfaatkan tanpa aturan dan panduan.

Afrooz menekankan bahwa anak-anak tidak bisa disalahkan dalam menggunakan internet yang bisa menyebabkan berbagai macam hal negatif, melainkan peran orang-orang di sekitarnya yang perlu lebih dominan dalam memandu dan menjaga anak memanfaatkan teknologi.

"Anak-anak tidak menerima panduan dan pendidikan mengenai keamanan internet, kesehatan seksualitas, dan perkembangan yang sesuai usia," ujar dia. Menurut dia, hal-hal tersebut perlu diberikan kepada anak-anak dari semua pihak mulai orang tua, guru, serta pemerintah.

Dia juga menjelaskan bahaya negatif internet tidak hanya merugikan anak-anak yang menggunakan internet secara langsung. Anak-anak yang bukan pengguna internet pun bisa dirugikan oleh individu dan jaringan yang menyalahgunakan perkembangan teknologi untuk membahayakan anak-anak.

"Seorang anak yang mungkin mengalami pelecehan seksual di rumah atau dalam komunitas dan kemudian gambar atau video dari pelecehan itu disebarkan secara daring. Ini tidak melibatkan anak tersebut sebagai pengguna teknologi, sebaliknya pelaku menyalagunakan teknologi," papar Afrooz.

Dia juga menjelaskan kecenderungan pelaku kekerasan terhadap anak menyasar negara-negara di mana kerangka hukum perlindungan anak belum ada atau terdapat kapasitas terbatas untuk menegakkannya dan kemungkinan pendeteksian rendah.

Oleh sebab itulah dia menyebut tugas perlindungan terhadap anak bukan hanya peran orang tua atau orang terdekatnya semata melainkan juga semua pihak.

Berdasarkan data dari UNICEF, Indonesia merupakan salah satu negara yang penetrasi penggunaan ponsel melampaui populasi. Selain itu, satu dari tiga semua pengguna internet di dunia saat ini berusia di bawah 18 tahun.

ANTARA

Berita terkait

Waspada, Ini Jenis-Jenis Eksploitasi Seksual Online pada Anak

14 September 2021

Waspada, Ini Jenis-Jenis Eksploitasi Seksual Online pada Anak

Eksploitasi seksual online terhadap anak mulai dari sexting hingga live streaming konten seksual

Baca Selengkapnya

Apa yang Dicari di Internet Selama Liburan? Simak Riset Ini

11 September 2018

Apa yang Dicari di Internet Selama Liburan? Simak Riset Ini

Kaspersky Lab, perusahaan keamanan siber global, merilis laporan soal apa yang dicari anak-anak di Internet selama masa liburan.

Baca Selengkapnya

Psikolog: Jangan Biarkan Anak Diperbudak Gadget

29 September 2017

Psikolog: Jangan Biarkan Anak Diperbudak Gadget

Psikolog menyarankan agar orang tua tidak membiarkan anaknya ketergantungan pada gadget atau gawai.

Baca Selengkapnya

Batasi Anak Menggunakan Aplikasi Ponsel, Ini Saran Pengamat

28 September 2017

Batasi Anak Menggunakan Aplikasi Ponsel, Ini Saran Pengamat

Bila tidak diawasi, penggunaan aplikasi di ponsel sangat tidak baik buat anak. Berikut saran pemerhati pendidikan.

Baca Selengkapnya

Sensasi Baby Shark Challenge, Youtube Pinkfong Naik 300 Persen  

2 September 2017

Sensasi Baby Shark Challenge, Youtube Pinkfong Naik 300 Persen  

Baby Shark Challenge telah menjadi sensasi besar di Indonesia dengan ribuan
video telah diunggah ke berbagai platform media sosial

Baca Selengkapnya

Dirjen Semmy Minta Provider Sediakan Konten Khusus Anak

24 Agustus 2017

Dirjen Semmy Minta Provider Sediakan Konten Khusus Anak

Pengguna konten yang sudah difilter, termasuk konten anak, juga beragam, mulai sekolah hingga perkantoran.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Bark Mungkinkan Orang Tua Pantau Aktivitas Internet Anak

22 Mei 2017

Aplikasi Bark Mungkinkan Orang Tua Pantau Aktivitas Internet Anak

Aplikasi Bark tersambung dengan lebih dari 20 aplikasi
mengobrol dan media sosial untuk memantau kegiatan anak

Baca Selengkapnya

Nama yang Paling Banyak Dipilih untuk Bayi Lelaki Sepanjang 2017  

20 Mei 2017

Nama yang Paling Banyak Dipilih untuk Bayi Lelaki Sepanjang 2017  

Bukan hanya nama-nama dari Barat yang populer, nama Arab juga termasuk yang banyak dipilih sepanjang 2017

Baca Selengkapnya

Veronica Tan Curhat Soal Putra Sulungnya yang Beranjak Remaja  

19 Maret 2017

Veronica Tan Curhat Soal Putra Sulungnya yang Beranjak Remaja  

Istri calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica Tan, mengungkapkan curahan hatinya melalui media sosial Instagram miliknya.

Baca Selengkapnya

4 Langkah Bijak Memantau Aktivitas Internet Anak  

2 Februari 2017

4 Langkah Bijak Memantau Aktivitas Internet Anak  

Menjaga anak-anak tetap aman saat mengakses dunia maya menjadi salah satu masalah yang orangtua alami hingga kini.

Baca Selengkapnya