Keluar dari Afrika, Kisah Perjalanan Nenek Moyang Manusia

Reporter

Selasa, 28 Juni 2016 15:07 WIB

fann.sk

TEMPO.CO, London - Jurnal Science pernah mengulas panjang-lebar tentang "Out of Africa". Media bergengsi tersebut tidak bercerita tentang film Out of Africa produksi 1985 yang dibintangi Meryl Streep dan Robert Redford, melainkan migrasi Homo sapiens atau nenek moyang manusia modern keluar dari Afrika.

Sampai saat ini, para ahli sepakat bahwa Benua Hitam itu sebagai awal munculnya genus Homo, termasuk H. sapiens, yang menjadi cikal bakal kita. Hal tersebut berdasarkan dukungan ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan ("Eve" mitochondrial gen) dan Y kromosom gen laki-laki ("Adam" Y chromosome).

Berdasarkan biomolecular dating, kronologi migrasinya sebagai berikut 120k (ribu tahun lalu) ke Afrika Selatan, 100k mencapai Israel, 70-50k mencapai Arabia dan wilayah Timur Tengah, serta 50-30k mencapai Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Australia. Cabang lain ke Eropa dan Siberia; 20-15k mencapai Bering dan Alaska, Amerika Utara; 15-12k mencapai Amerika Selatan.

Migrasi H. erectus (spesies jauh sebelum H. sapiens) dan H. sapiens sangat dibantu oleh "global cooling" yang terjadi sejak 5 atau 6 M (juta tahun lalu), pada awal Pliosen. Zaman glasiasi merendahkan air laut, melebarkan daratan, menyempitkan laut, dan membentuk banyak jembatan daratan.

Bukti-bukti saat ini pada deep sea core menunjukkan turunnya temperatur dan luasnya glasiasi dalam tiga juta tahun terakhir. Siklus isotop oksigen yang diukur pada rangka fauna mikroskopik di dalam core menunjukkan fluktuasi muka laut ini yang mengikuti periode dingin dan hangat sejarah bumi.

Ternyata pada periode 70k bumi memasuki zaman es terakhir. Permukaan laut menjadi lebih rendah 100-200 meter ketika air tertahan di gletser. Pada bagian tersempit, muara Laut Merah di antara Tanduk Afrika dan Arabia akan berjarak beberapa kilometer saja. Dengan rakit atau perahu sederhana, Homo sapiens dapat menyeberanginya untuk bermigrasi ke luar Afrika.

Simon Armitage dari Royal Holloway University of London, dalam tulisannya di jurnal Science ini, menyebutkan, lewat celah sempit di Tanduk Afrika itulah manusia modern keluar Afrika. "Mereka tiba di Arabia timur jauh lebih awal, yakni 125 ribu tahun lalu, dan tidak melalui Lembah Sungai Nil atau Timur Dekat seperti hasil penelitian selama ini," katanya.

Armitage mendasari kesimpulannya setelah melakukan penggalian di situs arkeologi Jebel Faya di Uni Emirat Arab. Tim ahli internasional itu menemukan peralatan tangan yang relatif primitif yang dipakai untuk mencakar dan melubangi.

Peralatan yang menyiratkan adanya inovasi teknologi dari manusia purba itu terkubur dalam sedimen yang terdiri atas batu dan pasir. Dari pengukuran karbon, alat-alat itu berusia sekitar 125 ribu tahun.

Temuan serta analisis Armitage dan timnya membuka analisis baru teori Out of Africa selama ini. Apa itu? Bahwa keluarnya manusia modern dari Afrika pertama kali belum tentu melewati Terusan Suez.

Selanjutnya: Isu tentang penyebaran manusia modern... <!--more-->

Berita terkait

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

9 Januari 2024

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

Kate Middleton atau Catherine, Putri Wales lahir pada 9 Januari 1982 dan tepat hari ini usianya menginjak 42 tahun. Silsilahnya?

Baca Selengkapnya

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

9 Januari 2024

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

Kate Middleton genap 42 tahun. Bagaimanakah perjalanan hidupnya sejak kecil lalu menjadi istri Pangeran William, Putra Mahkota, Kerajaan Inggris Raya

Baca Selengkapnya

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

9 November 2023

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

British Council Indonesia memaparkan hasil kerja sama Inggris Raya dengan Indonesia dalam sektor pendidikan dan Bahasa Inggris.

Baca Selengkapnya

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

10 Oktober 2023

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

Uji baru mengkonfirmasi kekunoan jejak kaki manusia purba di New Mexico, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

15 Juli 2023

Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

Penyelenggaraan Goodwood Festival of Speed 2023 pada hari ini, Sabtu, 15 Juli 2023, harus ditiadakan karena cuaca buruk.

Baca Selengkapnya

Inggris Raya dan Irlandia Bidik Tuan Rumah Bersama Euro 2028, Italia Melamar untuk Euro 2032

12 April 2023

Inggris Raya dan Irlandia Bidik Tuan Rumah Bersama Euro 2028, Italia Melamar untuk Euro 2032

UEFA akan mengevaluasi setiap tawaran tuan rumah Euro dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Selengkapnya

Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

28 Maret 2023

Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

Humza Yousaf, Muslim keturunan Pakistan, terpilih menjadi pemimpin Skotlandia, yang berjanji berjuang untuk merdeka dari Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

Logo Penobatan Raja Charles Dekat dengan Alam, Ini Maknanya

12 Februari 2023

Logo Penobatan Raja Charles Dekat dengan Alam, Ini Maknanya

Lambang resmi yang akan digunakan dalam penobatan Raja Charles pada bulan Mei mendatang menggambarkan perhatian raja pada kampanye lingkungan.

Baca Selengkapnya

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

15 Januari 2023

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

Museum itu disebut sebagai museum purbakala terbesar di Pulau Sumatera.

Baca Selengkapnya

Hari Halloween 31 Oktober: Menengok Sejarah Halloween

31 Oktober 2022

Hari Halloween 31 Oktober: Menengok Sejarah Halloween

Halloween berasal dari festival yang dilakukan oleh bangsa Celtic kuno bernama Samhain.

Baca Selengkapnya