Sejumlah Peneliti Temukan Ladang Gas Helium di Tanzania

Reporter

Rabu, 29 Juni 2016 21:25 WIB

360 balon helium dipersiapkan untuk menerbangkan keranjang berbentuk perahu. Jonathan akan melakukan penerbangan dari Maine, Amerika Serikat, menuju Paris menyeberangi Samudera Atlantik pada tahun 2013. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Satu ladang gas helium (He) yang baru saja ditemukan di Tanzania dianggap sebagai terobosan oleh para ilmuwan dan perusahaan yang berharap bisa mengeksplorasinya, Selasa, 28 Juni 2016.

Helium adalah gas langka yang digunakan dalam pemindai medis, riset ilmiah, pesawat antariksa, balon udara dan teleskop –serta balon pesta dan untuk efek suara lucu– dan diduga konsumsi di dunia jauh lebih banyak dibandingkan dengan produksinya.

Oleh karena itu, muncul kekhawatiran dunia akan kekurangan suplai helium, demikian AFP.

Temuan cadangan gas helium sebanyak 1,53 miliar meter kubik di Tanzania selatan itu bisa memenuhi permintaan dunia selama hampir tujuh tahun dalam tingkat penggunaan saat ini.

“Kami sudah mengambil sampel gas helium dan nitrogen, menggelembung begitu saja dari dalam tanah,” kata Chris Ballentine, profesor di University of Oxford yang turut menguji kedua gas itu. Dia menambahkan temuan itu cukup untuk mengisi lebih dari 1,2 juta pemindai MRI.

“Ini terobosan untuk masa depan ketahanan kebutuhan helium masyarakat dan mungkin tidak lama lagi akan ada penemuan serupa di masa mendatang.


Gas helium banyak dipergunakan untuk kepentingan kriogenik, sistem mekanika fluida, pengelasan, teknologi serat optik dan semikonduktor, aeronotika, kesehatan, dan lain-lain. Amerika Serikat adalah pemakai gas helium paling banyak, disusul Eropa, dan lingkar Pasifik.

Diduga, aktivitas vulkanik di Lembah Rift di wilayah Tanzania menciptakan suhu tinggi yang diperlukan untuk pelepasan gas helium dari bebatuan kuno, menyebabkan gasnya bisa naik dan terjebak di dekat permukaan dan membuatnya siap untuk dieksploitasi.

Perusahaan penambangan Norwegia, Helium One, yang bekerja sama dengan para ilmuwan dalam sebuah teknik eksplorasi baru yang diakreditasi dengan pencarian dan memiliki tiga ijin prospek di Tanzania mengklaim telah menemukan "provinsi yang mengandung helium penting secara global".

Kegunaan helium di riset sains berasal dari sifat helium itu sendiri yang stabil, gas mulia yang menjadi cair di suhu minus 269 derajat Celsius (452 derajat Fahrenheit), suhu paling rendah dari semua unsur kimia. Biasanya hanya ditemukan dalam jumlah yang sedikit sebagai produk sampingan dari pengeboran minyak dan gas.

ANTARA

Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

34 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Tempat Wisata Tanzania: Presiden Samia Suluhu Ajak Jokowi Berlibur ke Negara Afrika Timur Itu

26 Januari 2024

Tempat Wisata Tanzania: Presiden Samia Suluhu Ajak Jokowi Berlibur ke Negara Afrika Timur Itu

Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan mengundang Jokowi berwisata ke Tanzania setelah pensiun

Baca Selengkapnya

Jadi Tamu Jokowi, Ini Profil Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan yang Pro-Demokrasi

25 Januari 2024

Jadi Tamu Jokowi, Ini Profil Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan yang Pro-Demokrasi

Samia Suluhu Hassan, presiden perempuan pertama di Tanzania, menjadi tamu Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Presiden Tanzania Buka Negosiasi LNG dan Investasi Pupuk

25 Januari 2024

Jokowi Minta Presiden Tanzania Buka Negosiasi LNG dan Investasi Pupuk

Jokowi menyoroti lagi langkah Pertamina terkait akuisisi Wentworth Resources oleh Maurel & Prom (M&P) tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sambut Presiden Tanzania di Istana Bogor, Bincang Santai hingga Tanam Pohon

25 Januari 2024

Jokowi Sambut Presiden Tanzania di Istana Bogor, Bincang Santai hingga Tanam Pohon

Jokowi dan Samia Suluhu Hassan berjalan ke halaman depan Istana. Kedua pemimpin negara itu menyaksikan upacara penyambutan kunjungan kenegaraan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Presiden Tanzania di Istana Bogor

25 Januari 2024

Jokowi Terima Lawatan Presiden Tanzania di Istana Bogor

Ini merupakan kunjungan balasan atas anjangsana Jokowi ke Tanzania tahun lalu.

Baca Selengkapnya

47 Tewas akibat Banjir di Tanzania

4 Desember 2023

47 Tewas akibat Banjir di Tanzania

Sedikitnya 47 orang tewas dan 85 lainnya luka-luka banjir dan tanah longsor di Tanzania utara menyusul hujan lebat.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Suku Terbanyak di Dunia, Indonesia Masuk?

7 Oktober 2023

10 Negara dengan Suku Terbanyak di Dunia, Indonesia Masuk?

Daftar negara dengan suku terbanyak di dunia, antara lain Papua Nugini, Tanzania, Republik Demokratik Kongo.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Jika Masih Ada, Hari Ini Freddie Mercury 77 Tahun, Berikut Profil Pemilik Nama Lahir Farrokh Bulsara

5 September 2023

Jika Masih Ada, Hari Ini Freddie Mercury 77 Tahun, Berikut Profil Pemilik Nama Lahir Farrokh Bulsara

Freddie Mercury punya nama lahir Farrokh Bulsara. Jika masih ada, hari ini vokalis Queen berusia 77 tahun.

Baca Selengkapnya