Pesawat NASA Berhasil Identifikasi 100 Lebih Planet Baru

Reporter

Rabu, 20 Juli 2016 04:00 WIB

Pesawat Pencari Planet (wired.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim astronomi internasional pada Senin, 18 Juli 2016, mengumumkan penemuan 100 lebih planet asing dalam misi K2 menggunakan pesawat antariksa Kepler milik Badan Aeronautika dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Tim mengamati 197 kandidat planet yang ditemukan menggunakan data dari tahun pertama misi K2 dan memverifikasi keberadaan 104 planet baru yang mengorbit di bintang-bintang di luar tata surya kita.

Satu set planet paling menarik yang ditemukan adalah sistem planet yang tersusun atas empat planet yang potensial mirip Bumi menurut makalah tim peneliti yang dipublikasikan daring di Astrophysical Journal Supplement Series.

Keempat planet yang ukuran diameternya antara 20 dan 50 persen lebih besar dari Bumi itu mengorbit bintang kerdil M, K2-72, yang ditemukan 181 tahun cahaya dari arah konstelasi Aquarius.

Bintang induk besarnya kurang dari separuh ukuran matahari dan kurang terang dibandingkan dengan matahari. Periode orbital planet-planetnya berkisar antara lima setengah sampai 24 hari, dan dua di antaranya bisa mengalami tingkat iradiasi dari bintang mereka sebanding dengan Bumi.

Terlepas dari orbitnya yang sempit, lebih dekat dari orbit Merkurius mengitari matahari, kemungkinan kehidupan bisa muncul dari planet yang mengitari bintang semacam itu bisa dikesampingkan, kata Ian Crossfield dari Lunar and Planetary Laboratory di University of Arizona.

"Karena bintang-bintang yang lebih kecil ini sangat umum di Bima Sakti, bisa jadi kemungkinan ada kehidupan lebih banyak di planet-planet yang mengorbit bintang-bintang merah yang dingin ketimbang planet-planet yang mengitari bintang-bintang seperti matahari kita," kata Crossfield dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Xinhua.

Diluncurkan Maret 2009, Kepler adalah misi pertama pesawat antariksa NASA untuk menemukan planet-planet layak huni seukuran Bumi dengan mengukur keterangan bintang akibat planet yang lewat di depan bintang induk.

Dalam misi awalnya, Kepler menyurvei sepetak langit di belahan Bumi utara, mengukur frekuensi planet-planet yang ukuran dan temperaturnya mungkin serupa dengan Bumi yang mengorbiti bintang-bintang serupa matahari.

Tahun 2013, Kepler kehilangan kemampuan untuk secara tepat menatap area target aslinya, tapi melanjutkan pencarian untuk menemukan planet-planet baru setelah perbaikan yang menciptakan kehidupan kedua teleskop yang disebut misi K2.

"Analisis kami menunjukkan bahwa pada akhir misi K2, kami bisa menemukan dua kali lipat atau tiga kali lipat planet-planet relatif kecil yang mengorbiti bintang-bintang terang," kata Crossfield.

"Dan karena planet-planet ini mengorbit bintang-bintang terang, kami akan lebih mudah mempelajarinya, apakah mengukur massanya...atau mengukur susunan atmosfernya."

ANTARA

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

7 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

11 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

26 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

27 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

28 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

28 hari lalu

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

28 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

29 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

29 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

33 hari lalu

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.

Baca Selengkapnya