Mau Liburan ke Pulau Gunung Berapi? Baca Dulu Peringatan Ini

Reporter

Rabu, 20 Juli 2016 21:10 WIB

Ilustrasi Gunung Meletus.

TEMPO.CO, Orleans - Berpikirlah dua kali sebelum berlibur ke pulau vulkanik yang indah. Para ilmuwan Prancis mengingatkan, gunung api tidak benar-benar dormant dan dapat aktif kembali jauh lebih cepat daripada perkiraan semula.

Hanya dalam hitungan pekan, gunung api dapat berubah dari tenang dan stabil hingga meletus dan memuntahkan lava ke daerah di sekitarnya. Teori lama beranggapan butuh bertahun-tahun untuk melakukan transformasi semacam itu.

Peringatan tersebut akan memaksa sejumlah resor, yang mengandalkan pemandangan gunung api sebagai daya tarik turisme, mengantisipasi ancaman itu. Banyak kepulauan di Yunani memiliki situs gunung api tidur, begitu juga dengan Italia, sedangkan Pulau Lanzarote di Spanyol bahkan terbentuk oleh erupsi gunung api.

Reevaluasi ini dilakukan oleh Alain Burgisser, ahli vulkanologi di Orleans Institute of Earth Sciences, Prancis. Dia mengatakan teori lama yang telah diterima secara luas itu bisa jadi keliru. Dalam teori itu, bilik magma yang ukurannya bisa mencapai ratusan meter kubik perlu waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk memanas kembali dan memuntahkan magma yang disimpannya, membangunkan gunung api dari masa tidurnya.

Burgisser dan seorang ilmuwan Amerika memeriksa erupsi Gunung Pinatubo di Filipina pada 1991 dan letusan Gunung Soufriere Hills di Montserrat, Karibia. Mereka menemukan bahwa pada kenyataannya, bilik magma dapat memanas hanya dalam beberapa pekan. Gunung Pinatubo, misalnya, cuma butuh 20 hari untuk aktif kembali, bertentangan dengan siklus 500 tahun yang diyakini sebelumnya.

Alasannya, magma panas meningkatkan kekuatan magma yang lebih berat untuk bercampur sehingga temperatur keseluruhan naik 100 kali lebih cepat daripada perkiraan. Model matematika yang dikembangkan Burgisser menunjukkan bahwa pemanasan kembali berlangsung dalam tiga tahap. Ketika magma panas baru naik dan tiba di bawah bilik, batuan cair itu akan mencairkan magma lama yang telah mengental.

Kepadatan magma yang baru meleleh ini akan berkurang dan mulai naik ke arah bilik, memaksa sisa magma kental untuk bercampur. Proses percampuran inilah yang memungkinkan panas menyebar ke seluruh bilik ratusan kali lebih cepat daripada yang diprediksi ahli vulkanologi. “Tergantung ukuran bilik dan viskositas magma yang dikandungnya, beberapa bulan sudah cukup untuk mengaktifkan gunung itu,” kata Burgisser.

Burgisser mengatakan penemuan ini dapat membantu perencanaan langkah darurat dan prosedur evakuasi. Getaran seismik juga dapat digunakan sebagai peringatan dini terjadinya erupsi.

Peringatan ini muncul setelah para ilmuwan mengatakan gunung api super terbesar di dunia, Yellwstone, akan segera meletus dengan kekuatan ribuan kali lipat daripada erupsi Gunung St. Helens pada 1980. Kaldera Taman Nasional Yellowstone telah meletus tiga kali dalam 2,1 juta tahun dan hasil monitoring menunjukkan gunung itu akan segera meletus.

SCIENCE DAILY | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

10 menit lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

40 menit lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

2 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

3 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

3 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

3 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

3 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

5 jam lalu

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.

Baca Selengkapnya