Akui Pengaruh Pokemon GO Kecil, Nintendo Kehilangan Rp 88 T

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 25 Juli 2016 15:46 WIB

Ekspresi seorang wanita setelah mendapatkan pokemon saat menainkan permainan "Pokemon Go" di depan restoran McDonald's di Tokyo, 22 Juli 2016. AP/Koji Sasahara

TEMPO.CO, Tokyo - Lonjakan harga saham Nintendo selama Juli ini ibarat sebuah kisah dongeng yang menjadi kenyataan di pasar saham. Nilai perusahaan itu naik lebih dari dua kali lipat berkat meledaknya Pokémon GO, meskipun game itu dibuat oleh perusahaan yang berbeda, Niantic, yang berbasis di San Francisco.

Namun, dalam sebuah pernyataan pada Jumat, Nintendo mengatakan dampak dari Pokémon GO terhadap keuangannya akan "terbatas”. Nintendo menyatakan bahwa ia hanya memiliki 32 persen dari Pokémon Company, yang memiliki hak kekayaan intelektual untuk franchise Pokémon.

Lebih lanjut, meskipun Nintendo berencana untuk mulai menjual perangkat terkait game itu dengan nama Pokémon GO Plus, dampak keuangan dari operasi itu telah diperhitungkan dalam perkiraan laba yang diumumkan perusahaan sebelumnya.

Meskipun tidak benar-benar baru, pernyataan itu tampaknya menjadi sebuah berita bagi investor, yang memulai sesi jual panik pada Senin. Hal itu mengakibatkan harga saham Nintendo jatuh 18 persen (penurunan maksimal nilai saham dalam satu hari di bursa saham Tokyo), dan menghapus US$ 6,7 miliar (Rp 88 triliun) pada nilai pasarnya.

Meskipun ada koreksi itu, hal-hal lain tampaknya tidak terlalu buruk bagi Nintendo. Harga saham perusahaan sekitar 65 persen lebih tinggi daripada sebelum peluncuran Pokémon GO pada 6 Juli, dan pendapatan kuartalnya, yang akan diumumkan Rabu ini, diperkirakan akan secara signifikan lebih baik daripada tahun lalu, menurut Bloomberg.

Permainan ini diharapkan meluncurkan beberapa game mobile sendiri dan sebuah konsol baru yang disebut Nintendo NX, yang akan segera diluncurkan pada Maret 2017.

Adapun Pokémon GO, setelah peluncurannya sukses di Jepang pekan lalu, permainan itu baru saja diluncurkan di Hong Kong. Jelas target berikutnya adalah pasar yang sangat besar, Cina, namun peluncuran di sana mungkin tidak pernah bisa terjadi karena permainan itu membutuhkan akses ke data GPS yang dibatasi oleh negara tersebut.

MASHABLE | ERWIN Z.

Berita terkait

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

6 jam lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

8 jam lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

10 jam lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

11 jam lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

1 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

2 hari lalu

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

Kuliner khas Fukuoka yang diadaptasi sesuai lidah orang Indonesia, seperti apa rasanya?

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

2 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

2 hari lalu

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

Menurut Abdul Hadi WM dalam ceramahnya Peringatan 30 Tahun Wafatnya Penyair Chairil Anwar mengatakan penamaan Angkatan 45 datang dari Chairil Anwar.

Baca Selengkapnya