Riset: Perjalanan Dinas Ternyata Buruk bagi Kesehatan  

Reporter

Minggu, 31 Juli 2016 15:46 WIB

Ilustrasi dinas luar kota. shutterstock.com

TEMPO.CO, New York - Orang kerap menganggap dinas luar kota sebagai peluang untuk pelesir dan bersenang-senang. Namun sebuah penelitian membuktikan bahwa perjalanan bisnis itu tidak sehat.

Orang yang kerap melakukan perjalanan jauh untuk menjalankan bisnisnya berisiko tinggi terkena beragam gangguan kesehatan, termasuk obesitas dan kadar kolesterol tinggi. Temuan dua peneliti di Columbia University itu mengungkap bahwa makin sering seseorang melakukan perjalanan untuk bekerja kian buruk kesehatannya.

Riset itu dilakukan dengan membandingkan data kesehatan lebih dari 13 ribu karyawan dari sebuah program kesehatan perusahaan. Hampir 80 persen karyawan harus melakukan perjalanan bisnis sedikitnya semalam setiap bulan. Sedangkan hampir 1 persen karyawan melakukan perjalanan bisnis ekstensif dengan menghabiskan 20 malam setiap bulan di jalan.

Para ilmuwan juga menemukan bahwa karyawan yang tidak pernah berdinas ke luar kota ternyata memiliki kesehatan yang lebih rendah dibanding mereka yang bepergian 1-6 hari dalam sebulan. Peneliti menganggap hal itu merefleksikan fakta bahwa para pekerja tersebut memang tidak sehat sejak awal sehingga tidak banyak bepergian untuk bekerja.

Sebaliknya, tingkat kurang sehat meningkat bersama banyaknya malam dinas luar kota. Mereka yang digolongkan sebagai traveler ekstensif berpeluang 260 persen memiliki tingkat kesehatan yang sedang hingga buruk dibanding karyawan lain.

Faktor risiko kesehatan lain memperlihatkan pola serupa. Orang yang tak pernah berdinas luar kota berpeluang mengalami obesitas 33 persen, sedangkan peluang karyawan yang kerap melakukan perjalanan bisnis mencapai 92 persen. Kedua kelompok juga berisiko terkena kolesterol dan tekanan darah tinggi.

“Beberapa faktor lain ikut berkontribusi, misalnya kurang tidur, makanan yang menggemukkan, dan periode inaktif yang cukup lama,” kata Catherine Richards, peneliti studi itu. Richards dan rekannya, Andrew Rundle, berasal dari Mailman School of Public Health di Columbia University.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

3 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

8 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

9 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

11 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

12 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

12 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

13 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

13 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

17 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya