TEMPO.CO, Boston - Peneliti dari Northeastern University, Boston, mampu menjelaskan cara bakteri memancarkan gelombang radio. Penemuan ini menegaskan temuan sebelumnya bahwa Escherichia coli memancarkan gelombang elektromagnetik.
Menurut salah seorang peneliti, Allan Widom, beberapa tipe DNA pada bakteri berbentuk spiral melingkar. Bentuk ini memungkinkan elektron bergerak memutar dan kehilangan energi sehingga memancarkan gelombang radio pada frekuensi 0,5, 1, dan 1,5 kilohertz. "Frekuensi ini sama dengan yang pernah ditemukan pada bakteri E. coli," ujarnya.
Bakteri pemancar radio merupakan penemuan kontroversial di dunia biologi. Adalah ilmuwan Prancis, Luc Antoine Montagnier, yang pertama kali mengklaim penemuan ini pada 2009. Namun klaim peraih Nobel tersebut mendapat tentangan dari ilmuwan lain karena proses pembentukan sinyal radio pada bakteri tak bisa dijelaskan secara ilmiah.
Selain menegaskan klaim Montagnier, penemuan Widom membuka pintu baru pada studi bakteri. Bakteri bisa saja memanfaatkan gelombang radio untuk berkomunikasi secara nirkabel dengan bakteri lain.
Sebelumnya, ilmuwan mengetahui bakteri terhubung satu sama lain menggunakan kabel nanowire. Ilmuwan mempercayai hal ini sebagai upaya komunikasi interseluler komunitas bakteri. Evolusi yang lebih lanjut pada bakteri modern membuat komunikasi bisa dilakukan secara nirkabel. Penelitian lain dilakukan ilmuwan Chinese University di Hong Kong yang mengembangkan bakteri E. coli untuk menyimpan dan mengenkripsi data.
Bakteri ini memiliki sel DNA yang mampu merekombinasi genetik tertentu untuk mengenkripsi data. Di bidang kriptografi, enkripsi adalah proses mengamankan informasi yang sangat rahasia dengan cara membuat informasi itu tidak dapat dibaca. Satu bakteri mikroskopis ini diperkirakan dapat menyimpan data hingga 90 gigabita. Adapun 1 gram bakteri E. coli mampu menampung data hasil enkripsi sampai 900 ribu GB.
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
15 jam lalu
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.