Palestina Raib dari Google Maps, Ini Jawaban Google  

Reporter

Kamis, 11 Agustus 2016 17:48 WIB

AP/dapd, Joerg Sarbach

TEMPO.CO, New York - Google membantah tuduhan sengaja menghapus Palestina dari Google Maps dan menyatakan bahwa negara itu memang tidak pernah ada dalam pemetaan pada aplikasi petanya sejak awal.

Perusahaan mesin pencari Internet terbesar di dunia tersebut dalam sebuah pernyataan pada Rabu, 10 Agustus 2016, juga mengakui bahwa telah terjadi kesalahan yang membuat label “Tepi Barat” dan “Gaza” hilang dari Google Maps.

"Tidak pernah ada tempat bernama 'Palestine' dalam Google Maps. Namun kami mendeteksi bahwa Google Maps telah membuang label Tepi Barat dan Gaza. Kami sedang berusaha secepat mungkin untuk mengembalikan ke tempatnya," demikian pernyataan Google, seperti dilansir Guardian pada 10 Agustus.

Sebelumnya, isu nama Palestina yang diduga hilang dari aplikasi peta Google Maps telah memicu kemarahan tidak hanya dari kalangan umat Islam, bahkan dari masyarakat dunia yang mengakui keberadaan negara tersebut. Masyarakat yang hendak mencari Palestina di Google Maps akan menemukan peta kosong dengan Gaza, Yudea, dan Samaria masuk dalam teritorial Israel. Hal ini terjadi sejak akhir pekan lalu.

Kemarahan tersebut turut disuarakan melalui #PalestineIsHere yang menjadi trending di media sosial. Sebuah petisi yang mendesak Google untuk memasukkan Palestina pada petanya telah memperoleh dukungan hingga sekarang dengan hampir mencapai 250 ribu tanda tangan.

Adapun Organisasi Wartawan Palestina (PJF) menyatakan bahwa penghapusan nama Palestina dari peta Google merupakan upaya Tel Aviv untuk membangun paradigma generasi mendatang bahwa Israel merupakan negara yang sah dan melenyapkan Palestina untuk selamanya. PJF juga mengklaim tindakan itu sebagai upaya mendistorsi sejarah dan geografi serta hak rakyat Palestina atas tanah air mereka sendiri.

Untuk itu, PJF menuntut Google segera mengembalikan Palestina dalam Google Maps. Sebab, langkah menghilangkan Palestina dari aplikasi peta dianggap bertentangan dengan semua norma dan konvensi internasional.

Palestina adalah negara berdaulat de jure di Timur Tengah yang diakui 136 negara anggota PBB dan sejak 2012 memiliki status negara pengamat non-anggota. Dengan beribu kota di Ramallah, Palestina saat ini dipimpin Mahmoud Abbas.

Ini bukan pertama kalinya Google terkait dengan wilayah sengketa. Sebelumnya, pada 2014, pengguna Google Maps di Rusia mendapati garis batas yang solid di seluruh Rusia dan Crimea. Di luar Rusia, Crimea dikelilingi garis putus-putus, menunjukkan sebagai wilayah yang diduduki.

GUARDIAN | YON DEMA

Berita terkait

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

27 Desember 2023

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

Dengan fitur ultra-wide astrofotografi, pengguna Google Pixel 8 Pro dapat mengandalkan kamera belakang ponselnya untuk mengambil foto langit

Baca Selengkapnya

Aplikasi Google Hentikan Tampilan Kemacetan di Israel di Tengah Gempuran Roket dari Gaza

20 Desember 2023

Aplikasi Google Hentikan Tampilan Kemacetan di Israel di Tengah Gempuran Roket dari Gaza

Kemacetan jalan untuk sementara tidak ada di Google Maps dan Waze

Baca Selengkapnya

Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

8 Desember 2023

Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

Android 14 QPR1 mencakup 37 perbaikan dan penyempurnaan untuk ponsel Pixel.

Baca Selengkapnya

Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

1 Desember 2023

Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

Energi geothermal berasal dari panas yang dihasilkan selama pembentukan asli planet ini dan peluruhan radioaktif material.

Baca Selengkapnya

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

1 Desember 2023

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

Raksasa Google bekerja sama dengan Fervo membangun proyek listrik geothermal untuk memasok energi yang lebih bersih bagi pusat data Google.

Baca Selengkapnya

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

31 Oktober 2023

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

Google secara resmi mengonfirmasi adanya bug pada pembaruan Android 14. Simak rinciannya.

Baca Selengkapnya

Gaji Kerja di Google Berdasarkan Tingkatannya

10 Oktober 2023

Gaji Kerja di Google Berdasarkan Tingkatannya

Gaji kerja di Google yang paling tinggi bisa mencapai Rp7,6 miliar per tahun. Berikut ini informasi lengkap gaji di Google sesuai tingkatannya.

Baca Selengkapnya

25 Tahun Google, Banyak Pertimbangan Tentukan Tanggal Hari Jadinya

27 September 2023

25 Tahun Google, Banyak Pertimbangan Tentukan Tanggal Hari Jadinya

Pada 27 September 2023, Google berusia 25 tahun, meskipun penentuan ditetapkannya tanggal itu punya kisah panjang.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Pekerja Terdampak

16 September 2023

Google Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Pekerja Terdampak

Google yang berpusat di California, Amerika Serikat itu menolak untuk mengungkapkan detail jumlah orang terkena PHK massal.

Baca Selengkapnya