Pengerajin menata topeng pada Pameran Interior dan Craft 2015 di JCC, Jakarta, 11 Juni 2015. Indonesia perlu penanganan khusus dalam meningkatkan kesiapan wirausaha UMKM untuk menghadapi MEA 2015. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Kurangnya jumlah wirausaha saat ini membuat pegiat pendidikan merasa perlu menanamkan kewirausahaan sejak dini. Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Universitas Negeri Jakarta, Achmad Ridwan, mengatakan seharusnya pendidikan kewirausahaan diberikan sejak pendidikan anak usia dini.
UNJ, kata dia, sudah menanamkan pendidikan kewirausahaan untuk mahasiswanya. "Kami kan pencetak pendidik, harapannya mereka bisa melanjutkan pemahaman kewirausahaan ke muridnya secara langsung," kata Ridwan dalam acara The Round Table of Entrepreneurship Educators yang diadakan oleh Ciputra Group di Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2016.
Direktur PT Ciputra Property Tbk, Harun Hajadi, mengatakan tumbuhnya kewirausahaan juga dipengaruhi oleh atmosfer di sekitarnya. "Sangat sulit mempromosikan kewirausahaan di Indonesia," kata dia.
Dalam diskusi ini, beberapa pembicara asing bertukar pengalaman mengenai kondisi negaranya. Pembicara asing yang hadir antara lain berasal dari Jamaika, Afrika Selatan, Yordania, dan Korea Selatan. Hadir pula konsultan dari Bank Dunia.
Finalis WMM 2023 Pamerkan Karya dan Kreasi Unggulannya
19 Januari 2024
Finalis WMM 2023 Pamerkan Karya dan Kreasi Unggulannya
Para finalis yang berhasil lolos seleksi dari lebih dari 8.000 pendaftar dari berbagai daerah di Indonesia memamerkan inovasi, kreativitas, dan inspirasi mereka.