Gempa Pagai Berasal dari Zona Megathrust  

Reporter

Editor

Erwin prima

Kamis, 25 Agustus 2016 09:55 WIB

Pengukuran amplitudo maksimal (amak) pada alat seismograf / ilustrasi kekuatan gempa. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Bandung - Gempa tektonik yang mengguncang Pulau Pagai dan sekitarnya, Rabu malam, 24 Agustus 2016, berasal dari zona megathrust. Zona penyusupan lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia di kedalaman dangkal dan landai itu berada di bawah Pulau Pagai, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Lindu berkekuatan magnitudo 5,6 tak sampai menghasilkan tsunami.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Daryono lewat keterangan tertulis menyebutkan lokasi sumber gempa pada pukul 20.48 WIB itu berjarak 6 kilometer arah barat Desa Malakopa, Kecamatan Pulau Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, pada kedalaman 25 kilometer.

Hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan guncangan cukup kuat dirasakan di Malakopa, Muntai, Siberut, Siberimanua, Sikakap, Mukomuko, Solok, Painan, dan Padang pada skala intensitas II SIG BMKG (II-III MMI).

"Banyak warga terkejut dan sempat berlarian ke luar rumah akibat guncangan gempa bumi yang terjadi secara tiba-tiba ini. Namun demikian, hingga Rabu malam, belum ada laporan kerusakan akibat gempa," ucapnya.

Gempa dangkal di zona megathrust itu bermekanisme sesar naik (thrust fault). Jika kekuatannya besar, ujar Daryono, gempa itu dapat berpotensi tsunami.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mentawai Nurdin berujar, getaran gempa semalam terasa kuat di beberapa kawasan di Mentawai. Masyarakat banyak yang terkejut dan berlari ke luar rumah.

"Terutama warga yang berada sekitar Pagai, karena jaraknya hanya sekitar 24 kilometer dari pusat gempa," tuturnya, Kamis, 24 Agustus 2016. Nurdin mengatakan pusat gempa hampir sama dengan gempa bumi yang menyebabkan tsunami di Mentawai pada 2010.

Menurut dia, pascagempa dan tsunami Mentawai pada 2010, masyarakat di Pagai Utara dan Pagai Selatan sudah direlokasi ke tempat yang lebih tinggi. Mereka sudah berada di zona aman dari ancaman tsunami.

Pada 25 Oktober 2010, wilayah tersebut pernah terkena gempa besar berkekuatan magnitudo 7,2. Tsunami yang terjadi setinggi 5-7 meter merusak permukiman warga.

Menurut laporan, ujar Daryono, 450 penduduk Pulau Pagai meninggal serta hilang akibat gempa dan tsunami lokal yang dahsyat itu.

ANWAR SISWADI




Berita terkait

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

4 menit lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

4 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

6 jam lalu

UTBK Dimulai Serentak 30 April, BMKG Prediksi Lokasi Ujian di Bandung Hujan

UTBK yang berlangsung dalam satu hingga dua gelombang mulai 30 April-7 Mei 2024, kemudian 14-20 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

11 jam lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

12 jam lalu

Di Balik Rekor MURI Gang 8 Malaka Jaya, UTBK UNS, dan Waspada Pasca-Gempa Garut di Top 3 Tekno

Nama ketua RT ini ikut mencuat bersama inisiatif Pusat Percontohan Pencegah Krisis Planet di jalan gang di permukimannya yang dicatat MURI.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

13 jam lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

14 jam lalu

Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek Hari Ini, Waspada Potensi Hujan di Mana?

BMKG memprediksi seluruh wilayah Jakarta memiliki cuaca cerah berawan sepanjang pagi ini, Senin 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

21 jam lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

23 jam lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

23 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2.5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 28 - 29 April 2024.

Baca Selengkapnya