Berapa Lama Waktu Aman Bertatapan? Simak Penelitiannya  

Reporter

Selasa, 30 Agustus 2016 14:04 WIB

Presiden A.S, Barack Obama dan Presiden Rusia, Vladimir Putin saling bertatapan dalam pertemuan mereka di Sidang Umum PBB di New York, 28 September 2015. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, London - Jika Anda tengah beradu pandang dengan orang lain, ada banyak dampak yang ditimbulkan, seperti jantung berdegup lebih cepat, pupil mata membesar, ataupun tidak nyaman. Berapa lama tatapan yang aman dan tak menimbulkan ketidaknyamanan?

Untuk menjawab pertanyaan ini, penelitian di Inggris meminta 500 pengunjung London Science Museum menonton video dengan seorang aktor menatap mereka. Saat video berakhir, pengunjung diminta menekan tombol untuk mengindikasikan kenyamanan.

Rata-rata waktu tatapan yang aman adalah 3,3 detik.

“Hasil penelitian kami mengungkap, durasi kontak mata diindikasikan secara fisiologis, yakni pembesaran pupil dan sesuai dengan kehendak seseorang,” kata peneliti.

Partisipan dalam penelitian ini juga diminta mengisi kuesioner tentang kepribadian. Tapi peneliti tak menemukan bukti pengaruh kepribadian terhadap durasi kontak mata yang nyaman. “Hal ini juga tak dipengaruhi oleh usia, gender, dan menarik atau tidaknya aktor dalam video,” kata peneliti.

Pola yang dideteksi peneliti adalah pembesaran pupil seseorang. Peneliti menggunakan teknologi eye-tracking untuk mengukur kecepatan pembesaran pupil dan refleks fisiologi selama kontak mata. Partisipan yang pembesaran pupilnya lebih cepat akan melakukan kontak mata lebih lama.

Masih belum jelas seberapa akurat hasil penelitian ini. Peneliti dari British Psychological Science, Christian Jarrett, menuturkan penelitian ini tak berlaku bagi dua orang yang sedang terlibat pembicaraan tertentu. “Ketika dua pihak terlibat, akan ada kontak mata yang panjang,” ujar Jarrett.

HUFFINGTON POST | TRI ARTINING PUTRI




Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

28 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya